REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam beberapa waktu terakhir, deklarasi dukungan kepada Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar untuk mencalonkan diri dalam Pilpres 2024 dilakukan berbagai elemen masyarakat di beberapa daerah. Terakhir, ratusan petani di Situbondo, Jawa Timur, yang tergabung dalam Barisan Tani dan Nelayan (Baristan) menyatakan mendukung Muhaimin.
“Kami menilai Gus Muhaimin mempunyai modal kultural maupun intelektual untuk memperjuangkan kaum tani. Jadi kami yang mempunyai irisan ideologi dan kultural mendeklarasikan diri untuk mendukung Gus Muhaimin sebagai presiden 2024,” ujar Tolak Imam, salah satu perwakilan petani di sela acara deklarasi, di Desa Kandang, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo, dalam keterangannya, Sabtu (12/2/2022).
Dia mengatakan, mempunyai harapan besar kepada Gus Muhaimin untuk bisa menjadi presiden tahun 2024. Selain mempunyai pengalaman lengkap, baik sebagai aktivis, anggota DPR, hingga menteri, Muhaimin merupakan kader muda Nadhlatul Ulama (NU).
"Kami dari petani Situbondo menaruh harapan besar kepada Gus Muhaimin karena beliau adalah kader NU dengan pengalaman paling mumpuni di perpolitikan nasional. Kemampuan Gus Muhaimin juga telah teruji baik di bidang legislatif maupun eksekutif,” katanya.
Tolak menilai, selama ini pemerintah belum berpihak kepada petani-petani yang berada di pelosok desa. Petani merasa menderita dengan kebijakan pemerintah, utamanya mahalnya biaya pertanian dan kelangkaan pupuk yang sampai hari ini di alami oleh petani.
"Kita yakin dan berharap besar, Gus Muhaimin bisa menata regulasi petani yang dirugikan dengan kebijakan soal pupuk. Bisa menurunkan cost pertanian yang jadi beban petani," kata Tolak.
Tolak juga mengeklaim bahwa selama ini Muhaimin adalah sosok yang benar-benar memperjuangkan kepentingan rakyat. Di antaranya berjuang melahirkan Undang-Undang Pesantren dan RUU TPKS. "Gus MuhaImin terbukti berjuang untuk kepentingan masyarakat yang menginisiasi lahirnya UU Pesantren dan RUU TPKS, itu sangat harus diapresiasi," paparnya.
Pada Selasa (8/2/2022), penyedia jasa becak wisata yang tergabung dalam paguyuban becak wisata religi di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, juga mendeklarasikan dukungannya kepada Muhaimin. Ketua Paguyuban Becak Wisata Religi Demak Suwito menyampaikan alasannya memberikan dukungan kepada Muhaimin karena selama ini memang dekat dengan rakyat kecil, terutama para penarik becak wisata.
"Ketika ada permasalahan, keluhan disampaikan kepadanya. Untuk itu, ketika menyatakan siap maju di Pilpres 2024, saya bersama kawan-kawan mendukungnya," ujar Suwito.
Dia berharap Muhaimin peduli terhadap masyarakat kecil, terutama penyedia jasa becak wisata dengan pemasukan yang sangat minim karena mengandalkan wisatawan yang berziarah ke Kota Wali. Dukungan juga disampaikan para pedagang di Pasar Bintoro Demak setelah Cak Imin menyempatkan diri menyapa mereka.
Luluk, pedagang buah di Pasar Bintoro, menyatakan siap mendukung dan menyebutkan sejumlah keinginan. Di antaranya memastikan ketersediaan bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat dan harga jualnya juga stabil, menata pasar tradisional, terutama Pasar Bintoro, agar lebih baik lagi dengan menertibkan pedagang liar di sekitar pasar.
"Jika sudah jadi presiden, kami harapkan jujur dan amanah serta lebih mementingkan kepentingan rakyat kecil agar makin sejahtera," ujarnya.
Peluang Prabowo-Muhaimin
PKB diketahui tidak akan bisa mencalonkan Muhaimin sebagai presiden tanpa berkoalisi dengan parpol lain karena terbentur syarat minimal batas pencalonan atau presidential threshold. Wakil Ketua Umum DPP PKB, Jazilul Fawaid, pun menyatakan terus menjajaki kemungkinan koalisi dengan beberapa parpol. Salah satunya adalah kemungkinan berduet dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
"Kita memang tidak bisa maju sendiri dan elektoral Pak Prabowo juga termasuk yang bagus. Banyak yang memandang kombinasi ini pasangan yang ideal untuk bisa mencapai kemenangan. Tapi kalau saya pribadi tetap berjuang Pak Muhaimin capres," Kata Jazilul.
Jazilul mengatakan, secara hitungan koalisi duet Prabowo-Muhaimin sudah memenuhi syarat presidential threshold (PT) minimal 20 persen. Pada Pemilu 2019 lalu, Partai Gerindra memperoleh raihan suara 12,57 persen, sedangkan PKB meraih 9,69 persen suara. "Itu sudah lebih dari cukup untuk maju sebagai pasangan capres-cawapres," ujarnya.
Selain itu, komposisi pasangan ini juga dinilai cukup ideal lantaran mewakili unsur nasionalis-religius, sipil-militer, tua-muda. Selain itu, secara pribadi keduanya juga sudah cukup akrab, meskipun berbeda koalisi saat Pilpres 2019 lalu.
Jazilul menambahkan, dari sisi politik, kedua tokoh juga merupakan ketua umum parpol sehingga lebih mudah melakukan konsolidasi ke struktur partai hingga tingkat bawah.
"Pak Muhaimin punya kultur pesantren dan NU, Pak Prabowo punya kultur militer, menurut saya komplit lah. Cuma saya pribadi masih berjuang agar Pak Muhaimin menjadi capres, RI 1. Tapi saya juga tidak menolak beberapa teman yang punya usulan karena pada ujungnya politik harus realistis juga," jelasnya.
Pria yang juga menjabat wakil ketua MPR ini mengatakan sejauh ini komunikasi yang dibangun belum sampai fokus membahas soal pasangan secara spesial. "Kalau ada pembahasan yang lebih serius dan itu dapat sambutan yang bagus dari publik, ya nggak ada salahnya kalau pasangan ini dimunculkan lebih dulu untuk jalan karena cukup koalisinya," ucapnya.
Dirinya juga mengatakan bahwa saat ini masih ada waktu sekitar dua tahun lebih bagi masing-masing calon untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas. "Memang hari ini belum sampai pada momentum untuk memutuskan, siapapun calonnya. Pak Prabowo juga belum momentum memutuskan, Pak Anies juga belum. Yang jelas Pak Muhaimin dengan semua kandidat yang muncul tidak ada kendala dari sisi komunikasi," ujar dia.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani tegas menyatakan bahwa partainya akan mengusung Prabowo Subianto sebagai capres di 2024. Ia menyebut, Menteri Pertahanan itu akan mendeklarasikan diri pada tahun ini. "Tahun ini, tahun ini (deklarasi)," ujar Muzani.
Ia menjelaskan, Prabowo memiliki kewenangan penuh dalam menentukan hal-hal terkait Pilpres 2024. Hal tersebut diatur dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) Partai Gerindra.
Direktur Eksekutif Indostrategic, Khoirul Anam, menilai kans terwujudnya koalisi Prabowo Subianto dengan Muhaimin Iskandar, bisa saja terjadi. Hanya saja komposisi tersebut dinilai tidak efektif. "Secara kalkulasi pragmatis tentu mudah membentuk syarat 20 persen presidential threshold," kata Khoirul.
Namun demikian, ia menilai karakter kekuatan Prabowo yang selama ini terwujud itu lebih didorong oleh kekuatan dari kelompok konservatif. Sementara Muhaimin adalah representasi dari kekuatan politik Nahdlatul Ulama yang dikenal moderat.
"Artinya meskipun memungkinkan itu terjadi Prabowo-Muhaimin, tetapi tidak akan membentuk sebuah mesin politik yang efektif, dia akan cenderung lebih tidak efektif dan membentuk terjadinya split tiket voting di sana," ujarnya.