Jumat 11 Feb 2022 20:13 WIB

Jalin Kerja Sama, BPKH Sediakan Kantor Sekretariat ICMI

BPKH, ICMI, dan Bank Muamalat memang harus memperkuat sinergi satu sama lain.

Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) Pengembangan Ekonomi Umat Islam dalam Pengelolaan Keuangan Haji.
Foto: istimewa
Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) Pengembangan Ekonomi Umat Islam dalam Pengelolaan Keuangan Haji.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) Pengembangan Ekonomi Umat Islam dalam Pengelolaan Keuangan Haji.  Kegiatan yang dilaksanakan pada Jumat, 11 Februari 2022 ini dirangkaikan dengan peresmian bantuan fasilitas kantor sekretariat ICMI di Muamalat Tower, Jakarta Selatan dari BPKH. 

Hadir dalam seremoni tersebut Kepala Badan Pelaksana BPKH Anggito Abimanyu, Anggota Badan Pengawas BPKH Suhaji, Anggota Badan Pelaksana BPKH Acep Riana Jayaprawira, Ketua Umum ICMI Arif Satria, Sekjen ICMI Andi Yuliani Paris dan Direktur Bisnis Ritel Bank Muamalat Purnomo B. Soetadi.

Baca Juga

Dalam sambutannya, Anggito mengatakan bahwa BPKH, ICMI, dan Bank Muamalat memang harus memperkuat sinergi satu sama lain. Kelahiran Bank Muamalat Indonesia pada tahun 1992 yang merupakan bank syariah pertama di Indonesia merupakan inisiatif ICMI, sehingga Bank Muamalat, BPKH, dan ICMI harus bersama-sama kembali dalam memajukan ekonomi Ummat Islam sebagai cita-cita awal berdirinya Bank Muamalat. 

Suhaji Lestiadi selaku Dewan Pengawas BPKH memberikan keyakinan bahwa sinergi ketiga lembaga merupakan sebuah keniscayaan. "Ketiga lembaga ini yaitu BPKH, ICMI, dan Bank Muamalat memang harus bersinergi. Tidak bisa berkembang jika jalan sendiri-sendiri. Salah satunya adalah kami mengajak ICMI mengembangkan pembelajaran berbasis e-learning. Semoga bisa menjadi pengabdian kepada umat," katanya.

Arif Satria menambahkan bahwa kerja sama antara ICMI dan BPKH adalah momentum terbaik untuk memajukan ekonomi umat Islam. Ketua Umum ICMI yang baru dilantik 29 Januari lalu ini menyatakan akan membawa ICMI menjadi organisasi yang selalu memperjuangkan ke-Islaman, ke-Indonesiaan, dan ke-Cendekiawanan. ICMI akan menjadi rumah umat Islam yang akan memberikan kontribusi terbaik untuk ilmu pengetahuan dan untuk Indonesia.  "Ekonomi umat Islam akan berkembang dan melaju lebih cepat dengan kolaborasi," kata Arif.

Adapun program yang akan dilakukan ICMI-BPKH yaitu pelaksanaan workshop dan seminar keuangan haji, e-learning pelatihan pengembangan di bidang ekonomi umat lslam dalam pengelolaan keuangan haji, kerja sama penelitian terkait dengan pengelolaan keuangan haji, kerja sama fasilitas kesekretariatan ICMI, dan program-program lainnya untuk pengembangan ekonomi umat.

Di samping menyediakan fasilitas kantor ICMI, BPKH juga menugaskan 12 staf BPKH memperkuat jajaran pengurus ICMI 2021-2026. Beberapa diantaranya adalah Acep Riana Jayaprawira (Bendahara), Suhaji Lestiadi dan Iskandar Zulkarnaen (Dewan Pakar), serta ketua2 dan anggota Komite di ICMI, yakni Ajar Susanto Broto, Beny Witjaksono, Sulistyo Budi, Miftahudin, Hary Prasetya, Ahmad Zaky, dan lain-lain.  

Dirut Bank Muamalat Indonesia Ahmad Kusna Permana, yang juga Bendahara Umum ICMI, menambahkan harapan atas kerja sama yang terjalin. "Semoga kehadiran ICMI di Muamalat Tower dapat menjadi berkah bagi BPKH serta insan Bank Muamalat. Insya Allah ke depannya dapat lebih mempererat hubungan kerjasama yang telah terjalin antara BPKH, ICMI serta Bank Muamalat," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement