REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- KUA Ciomas memberikan layanan Kalibrasi Arah Kiblat kepada masyarakat. Dalam melaksanakan layanan ini, KUA Ciomas melibatkan tokoh masyarakat sebagai saksi.
"Ketidaktepatan pengukuran sebelumnya atau kejadian alam seperti gempa bisa menyebabkan arah kiblat dari suatu masjid atau musala ke Ka'bah mengalami pergeseran. Jika tidak disikapi dengan bijak, hal ini bisa menimbulkan polemik," ungkap Kepala KUA Ciomas, Saeppullah, Kamis (9/2/22).
Polemik yang ditimbulkan, jelas Saepullah, misalnya adanya ketidakpercayaan masyarakat lantaran hasil arah kiblat sedikit berbeda dengan pengukuran sebelumnya atau pengukuran yang dilakukan lembaga lain. "Atas alasan itu, KUA Ciomas menghadirkan para tokoh masyarakat, pengurus masjid dan musala, serta tokoh agama sebagai saksi," tambahnya.
Dalam memberikan layanan ini, KUA Ciomas melibatkan Penyuluh Agama Islam dan Penghulu. Siswanto, salah satu petugas layanan menyatakan, ketelitian dalam melakukan Kalibrasi Arah Kiblat merupakan keharusan.
"Akurasi dalam Kalibrasi Arah Kiblat adalah harga mati. Apalagi, baik theodolit, kompas, Global Positioning System (GPS), mizwala, atau aplikasi lain yang digunakan bisa jadi memiliki perbedaan hasil," ungkap pria yang merupakan Penyuluh Agama Islam ini.
Jika terjadi perbedaan, terang Siswanto, tim akan melakukan pengecekan ulang. Di tahap inilah dibutuhkan peran tokoh agama sebagai saksi sekaligus pemberi masukan melalui musyawarah. Setelah semua proses selesai, KUA menerbitkan sertifikat kalibrasi.
"Sertifikat tersebut ditandatangi Kepala KUA sebagai bukti bahwa Kalibrasi Arah Kiblat dilakukan secara profesional dan sah," terangnya.
Siswanto juga menjelaskan, untuk mengajukan layanan Kalibrasi Arah Kiblat bisa diakses melalui dua cara. Masyarakat bisa menghubungi KUA Ciomas melalui Whatsapp Center atau datang langsung datang ke KUA.
"Kalibrasi terbaru di Masjid Jami As-Salam Kampung Bubulak, RT 03/RW 09, Desa Laladon. Pengurus meminta layanan hari Jumat sore, kita layani hari Senin," kata pria yang lebih dikenal dengan panggilan Ustaz Abdul Aziz ini.