Kamis 10 Feb 2022 17:24 WIB

Prabowo-Parly Bertemu, RI-Prancis Sepakati Tiga Kerja Sama Alutsista

Menhan menandatangani kontrak pertama pembelian enam pesawat Rafale, 36 menyusul.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Agus raharjo
 Staf berdiri di dek di samping jet tempur Rafale di kapal induk Prancis Charles de Gaulle di laut, di lepas pantai kota Hyeres, Prancis, 23 Januari 2020.
Foto:

"Yang ketiga MoU kerja sama antara PT LAN dengan Thales Group di bidang satelit. Ini juga menuju pada pengadaan satelit pertahanan. Kemudian yang keempat, kerja sama antara PT Pindad dan Nexter, untuk manufacturing daripada amunisi untuk persenjataan darat, dan amunisi kaliber besar," ujarnya.

Menteri Angkatan Bersenjata Prancis, Florence Parly menilai, pertemuan ini menandai satu langkah lebih maju dalam menjalani kemitraan yang terjadi antara dua negara. Ia mengungkapkan bahwa Prancis mendukung secara aktif program strategis Indonesia dan pengembangan industri pertahanan  Indonesia yang solid.

"Oleh karena itu, dengan suka cita saya menyambut baik penandatanganan MoU tadi dan juga penandatanganan pengadaan pesawat tempur Rafale oleh Indonesia," ujar Parly.

"Kami senang sekali Indonesia memilih Prancis dalam program modernisasi alutsista, khususnya untuk pesawat tempur dan saya yakin, perusahaan Indonesia dapat menjalin kerja sama untuk mendukung program modernisasi angkatan bersenjata yang lain di Indonesia dan untuk mengembangkan program strategis nasional di Indonesia," imbuhnya.

Dia menuturkan, pilihan Indonesia terhadap penggunaan pesawat Rafale merupakan pilihan kedaulatan dan keunggulan teknis. Sebab, Rafale telah membuktikan kapasitas operasionalnya pada banyak kesempatan dan telah menjalani tugasnya di sejumlah medan yang menantang.

"Pilihan ini menunjukkan kepercayaan Indonesia kepada Prancis sebagai bukti bahwa kemitraan strategis kita sangat kuat dan energis. Penandatanganan kontrak ini tahap penting dalam proses alutsista Indonesia," tutur dia.

Parly pun berharap agar kontrak kerja sama ini dapat sesegera mungkin diaktifkan untuk meluncurkan proses produksi. Sehingga Indonesia bisa memanfaatkan pesawat Rafale dan sarana yang luar biasa dalam waktu dekat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement