Rabu 09 Feb 2022 19:54 WIB

Ganjar-Prabowo-Ridwan-Anies Capres Paling Disenangi

Selain mereka paling dikenal, Ganjar-Prabowo-Ridwan-Anies juga paling disenangi.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Joko Sadewo
Direktur Eksekutif KedaiKopi, Kunto Adi Wibowo
Foto: istinewa/doc humas unpad
Direktur Eksekutif KedaiKopi, Kunto Adi Wibowo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Survei Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia atau akrab disapa KedaiKopi, merilis hasil survei terbaru terkait calon presiden (capres) tentang 'Pentingkah Capres Tenar di Media Sosial?'. Survei yang dilaksanakan pada 17- 24 Januari 2022, dengan cara interview tatap muka terhadap 1201 responden di 34 provinsi ini, salah satunya mengangkat popularitas tokoh capres di mata responden.

Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKopi, Kunto Adi Wibowo mengatakan terkait popularitas tokoh yang akan menjadi capres di 2024 mendatang, lima nama yang paling dikenal adalah Prabowo Subianto dengan keterkenalan di 95 persen. Kemudian disusul nama Ma'ruf Amin dengan keterkenalan 91,5 persen, Anies Baswedan 89,4 persen, Sandiaga Uno 83,7 persen dan Ganjar Pranowo di 79,2 persen.

"Kemudian dari nama-nama yang dikenal, kita tanyakan seberapa senang responden dengan nama tersebut menjadi capres di 2024 ternyata nama Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Ridwan Kamil, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, yang favorabilitasnya cukup tertinggi," kata Kunto dalam pemaparan hasil surveinya melalui zoom, Rabu (9/2/2022).

Di bawah kelima nama-nama tersebut, terdapat nama Erick Thohir, Zulkifliemansyah yang juga Gubernur NTB dan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY. Diakui dia memang kekhasan survei Kedai Kopi memasukkan nama kepala daerah terutama di luar Jawa yang berpeluang muncul sebagai kandidat baru, seperti Gubernur NTB Zulkifliemansyah, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dab Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah.

"Tokoh-tokoh kepala daerah ini, khususnya di luar jawa tidak diadu semuanya, tetapi diadu berdasarkan cluster-cluster sendiri, seperti di antara para gubernur, atau di antara tokoh parpol dan lainnya," ungkap dia.

Kemudian survei KedaiKopi juga merilis tokoh dari cluster para menteri kabinet saat ini. Dimana nama Menhan Prabowo Subianto kembali diunggulkan, disusul nama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri BUMN Erick Thohir kemudian Menteri Sosial Tri Rismaharini. Sedangkan di nama cluster khusus TNI/Polri, muncul teratas nama Gatot Nurmantyo, disusul Andika Perkasa, Tito Karnavian, Moeldoko kemudian Budi Gunawan.

"Kalau cluster ketua umum parpol, kembali nama Pak Prabowo Subianto masih perkasa teratas, disusul nama Ibu Megawati Sukarnoputri, kemudian Muhaimin Iskandar dan Airlangga Hartarto," sebutnya.

Sedangkan tokoh non-parpol, ungkap dia, di antara nama teratas yang muncul adalah Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Susi Pudjiastuti dan Gatot Nurmantyo. Kemudian khusus untuk tokoh aktivis anti-korupsi yang disurvei dan muncul teratas sebagai capres, nama Novel Baswedan muncul tertinggi, disusul Abraham Samad, Bambang Widjojanto dan Firli Bahuri.

"Kemudian untuk cluster tokih perempuan, nama Ibu Susi Pudjiastuti menjadi nama capres teratas yang muncul, disusul Khofifah Indar Parawansa kemudian Sri Mulyani, Tri Rismaharini dan Puan Maharani," terangnya.

Selain nama capres, survei ini juga memunculkan nama calon wakil presiden. Kunto Adi mengungkapkan pemilih di Indonesia sepertinya memang masih fokus ke capres dibandingkan cawapres. Ini terlihat dengan masih banyaj responden yang belum memutuskan siapa nama cawapres yang populer dan mereka favoritkan.

Namun ada beberapa nama cawapres yang sudah dikenal responden ketika beberapa nama-nama disodorkan ke mereka. Di antaranya Sandiaga Uno menjadi cawapres teratas, disusul nama Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil kemudian Prabowo Subianto.

"Namun ketika disodorkan pasangan capres dan cawapres nama Prabowo-Anies tertinggi di angka 23,7 persen, sedangkan untuk pasangan nama Anies-Sandiaga 25 persen, kemudian untuk pasangan nama Ganjar-Sandiaga tertinggi di 13,4 persen," paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya