Rabu 09 Feb 2022 02:18 WIB

Wagub DKI: Jangan Salahkan Warga Asing Soal Omicron

Wagub menyebut penyebaran varian omicron sudah banyak terjadi di lingkungan perumahan

 Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.
Foto: @ArizaPatria
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta masyarakat untuk tidak lagi menyalahkan warga asing atau WNI yang baru melakukan perjalanan ke luar negeri atas peningkatan kasus Covid-19 varian omicron. Menurut dia, saat ini kasus Covid-19 varian omicron transmisi lokal sudah melebihi kasus pada Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).

Dari sebanyak 3.751 kasus omicron, sekitar 47,4 persen berasal dari PPLN baik WNI atau WNA. Sementara sekitar 52,6 persen merupakan kasus transmisi lokal.

Baca Juga

"Kita tidak bisa lagi menyalahkan datangnya orang asing ke Jakarta dan lain sebagainya, karena justru sekarang yang meningkat adalah di internal kita (transmisi lokal)," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Selasa (8/2/2022).

Untuk kasus transmisi lokal, kata Riza, penyebaran kasusnya saat ini sudah banyak terjadi di lingkungan perumahan. "Ini masih di perumahan ya, rata-rata di lingkungan masing-masing, itu yang tinggi sekarang," ujarnya.

DKI Jakarta terus mencatat kenaikan kasus Covid-19 bertambah sebanyak 12.682 berdasar data per Senin (7/2/2022). Jumlah ini merupakan hasil skrining dari sebanyak 53.369 orang yang di tes PCR (Polymerase Chain Reaction).

Sejak Maret 2020 awal pandemi merebak, total kasus Covid-19 di DKI Jakarta hingga mencapai 993.652. Kemudian sebanyak 13.832 orang di antaranya meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 dan sebanyak 905.285 orang dinyatakan telah sembuh.

Untuk jumlah kasus aktif naik sejumlah 7.316 kasus sehingga orang yang masih dirawat ataupun menjalani isolasi karena Covid-19 tercatat mencapai 74.535. Dilaporkan juga ada penambahan 887 pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit.

Total pasien yang masih dirawat ada 15.512 orang. Sedangkan untuk pasien yang melakukan isolasi mandiri bertambah 6.429 kasus sehingga jumlahnya menjadi 59.023 orang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement