Selasa 08 Feb 2022 17:19 WIB

Mengoptimalkan Potensi 5G dalam Percepat Transformasi Digital Indonesia

Inovasi digital diperlukan untuk mendorong upaya pemulihan sosial ekonomi.

Foto: Perangkat Huawei untuk jaringan 5G.
Foto:

5G Infrastruktur Kunci untuk Pembangunan Ekonomi Digital Indonesia

Presiden Joko Widodo berulang kali menekankan bahwa perekonomian digital Indonesia memiliki potensi yang luar biasa dengan pertumbuhan di tahun 2019 hingga 2021 mencapai 40 miliar dolar AS, 47 miliar dolar AS, serta 70 miliar dolar AS. “Diperkirakan nanti di 2025, [perekonomian digital Indonesia] jadi 146 miliar dolar AS, sangat besar sekali,” kata disampaikan oleh Presiden di akhir tahun lalu.

Terlebih lagi dengan telah disusunnya petajalan ekonomi digital Indonesia, atau acap disebut Industri 4.0, sektor industri kini tengah digenjot untuk mewujudkan digitalisasi dengan diperkuat oleh teknologi-teknologi masa depan, seperti 5G dan cloud. 5G mampu menghadirkan bandwidth dan keandalan yang jauh lebih tinggi, tetapi dengan tingkat latensi yang demikian rendah.

Jika dahulu jaringan 4G berhasil menghadirkan berbagai macam penerapan serta memiliki keandalan tinggi dalam menjalin konektivitas di masyarakat, perusahaan, hingga industri, teknologi 5G bahkan mampu menghadirkan skalabilitas, tingkat keamanan, serta efisiensi yang jauh lebih tinggi lagi di lapis konektivitas baru nantinya, maupun yang sudah terbangun saat ini. Pengadopsian 5G akan menjadi motor penggerak utama bagi bisnis dalam mengoptimalkan seluruh kapabilitas teknologi canggih berbasis data, seperti IoT, artificial intelligence (AI), hingga machine learning.

PDB Indonesia mencapai lebih dari 1 triliun dolar AS, menjadikannya sebagai negara dengan perekonomian terbesar di kawasan regional. Pertumbuhan ekonomi terus menunjukkan lajunya, terlebih dengan dijadikannya transformasi digital sebagai prioritas nasional. Kontributor utamanya adalah sektor industri manufaktur, pertanian, perdagangan, konstruksi, serta pertambangan dengan total kontribusi sebesar 64,85 persen dari total PDB Indonesia di kuartal kedua 2021 dan pertumbuhannya terlihat cukup stabil.

Sektor manufaktur yang menjadi pilar utama perekonomian Indonesia, juga perlu segera melecut memacu diri dalam memanfaatkan teknologi seperti 5G dan cloud agar mampu melakukan perampingan sekaligus bertransisi menuju Industri 4.0, sebagai bentuk upaya turut menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi digital dunia. Sektor manufaktur bisa memanfaatkan teknologi dan solusi yang didukung 5G, seperti proses kontrol manufaktur cerdas maupun machine vision, yang mampu memangkas biaya operasional, meningkatkan efisiensi produksi dan keamanan. Paduan penggunaan teknologi generasi masa depan menghasilkan beragam terobosan dan inovasi mutakhir dalam mewujudkan lini industri maupun bisnis yang siap masa depan dan berkesinambungan.

Sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam, seperti batu bara, peringkat keempat terbesar di dunia, serta minyak dan gas bumi, peringkat kedua dan ketiga di Asia Pasifik, kehadiran dan pemanfaatan 5G di industri pertambangan di Indonesia membawa sebuah terobosan baru. Teknologi 5G mendukung diterapkannya proses pertambangan jarak jauh, yang salah satunya mampu menekan jumlah manusia yang dipekerjakan di lokasi-lokasi berbahaya, seperti di ceruk-ceruk galian ataupun di tambang-tambang terbuka.

Pemanfaatan teknologi ini mendukung dibangunnya sebuah lingkungan kerja yang makin aman di area-area industri pertambangan. Layanan kesehatan selama ini menjadi satu sektor yang paling terdisrupsi di masa pandemi.

Perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor layanan kesehatan mampu merespons pandemi ini dengan sigap berinovasi. Tak dipungkiri bahwa selama ini fasilitas-fasilitas kesehatan di Indonesia lokasinya begitu terpencar hingga ke seluruh pelosok negeri.

Teknologi 5G memungkinkan terwujudnya demokratisasi layanan kesehatan melalui kehadiran solusi telemedisin, sekaligus merevolusi penerapan teknologi ini untuk keperluan yang lebih tinggi, seperti tindakan operasi dari jarak jauh. Bahkan, pasien yang tinggal di wilayah-wilayah terpencil kini bisa memperoleh layanan kesehatan dengan kualitas yang setara dengan mereka yang tinggal di perkotaan.

Contoh penerapan teknologi 5G di berbagai sektor industri tersebut menjadi bukti akan kemampuan 5G dalam merevolusi “business as usual.” PwC mengestimasikan bahwa 5G berpotensi memantik pertumbuhan ekonomi global setara nilai 13,2 triliun dolar AS secara global di 2035, sekaligus menciptakan 22,3 juta lapangan kerja baru. Di Indonesia sendiri, bisnis dan layanan yang diperkuat oleh teknologi 5G diproyeksikan akan memberikan andil sekitar Rp 2.800 miliar dalam perekonomian Indonesia di tahun 2030 atau ekuivalen dengan 9,5 persen dari PDB nasional. Dengan pertumbuhan yang luar biasa ini, Indonesia diharapkan akan menjadi pusat dan hub digital di ASEAN.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement