Senin 07 Feb 2022 21:25 WIB

Pengungsi Korban Banjir di Pekalongan Bertambah

Tempat tinggal warga Pekalongan masih terendam banjir meski air mulai surut

Red: Nur Aini
Tenaga kesehatan mendistribusikan obat-obatan bagi warga terdampak banjir di lokasi pengungsian, Mushola Al Hikmah Tirto, Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (7/2/2022). Dinas Kesehatan setempat memberikan pelayanan pemeriksaan dan pengobatan gratis bagi warga terdampak banjir Pekalongan di tiga tempat pengungsian dengan total pengungsi sebanyak 171 orang.
Foto: Antara/Harviyan Perdana Putra
Tenaga kesehatan mendistribusikan obat-obatan bagi warga terdampak banjir di lokasi pengungsian, Mushola Al Hikmah Tirto, Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (7/2/2022). Dinas Kesehatan setempat memberikan pelayanan pemeriksaan dan pengobatan gratis bagi warga terdampak banjir Pekalongan di tiga tempat pengungsian dengan total pengungsi sebanyak 171 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan, Jawa Tengah menyebut jumlah pengungsi korban banjir di daerah itu bertambah 171 orang, dari sebelumnya 105 orang.

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kota Pekalongan Dimas Arga Yudha di Pekalongan, Senin (7/2/2022), mengatakan bahwa hujan dengan intensitas sedang yang terjadi sejak Sabtu (5/2/2022) malam hingga Senin pagi (7/2/2022) mengakibatkan seratusan rumah penduduk tergenang banjir.

Baca Juga

"Perkembangan terakhir, air sudah mulai surut, namun jumlah pengungsi bertambah karena tempat tinggal mereka masih terendam banjir," katanya.

Beberapa lokasi banjir di Kota Pekalongan, antara lain Tirto Kampung Baru, Jala Kurinci, Jalan Sutan Syahrir, Jalan Kusuma Bangsa, Jalan Pramuka, Jalan Bahagia, Veteran, Tentara Pelajar, Blimbing, Pabean, dan Clumprit Degayu, dengan ketinggian 10-50 sentimeter.

"Untuk tempat pengungsian, kami telah menyiapkan di tiga titik, yaitu aula Kelurahan Tirto, TPQ Al-hikmah, dan aula Kecamatan Pekalongan Barat," katanya.

Ia mengatakan saat ini BPBD terus melakukan patroli, monitoring, pendisdistribusian logistik, dan mendorong warga terdampak banjir mendirikan dapur umum mandiri. Selain itu, kata dia, pemkot memberikan bantuan logistik, seperti mi, beras, minyak goreng, dan teh untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak banjir.

"Pendirian dapur umum mandiri ini sebagai upaya menunjukkan gotong royong warga terdampak banjir di saat mendapat musibah," katanya.

Selain itu, pemkot juga memberikan layanan medis yang dilaksanakan oleh dinas kesehatan dan PMI, serta bantuan sosial oleh dinas sosial. Dimas Arga mengatakan pada Senin sore ini, aliran sungai Bremi sudah mulai surut, sehingga warga memanfaatkan waktu dengan melakukan penanganan kedaruratan dan membuat tanggul darurat untuk mengatasi limpasan air sungai itu. Ia menambahkan pemkot juga mengoptimalkan sejumlah pompa air yang berada di titik banjir untuk mengurangi genangan air yang merendam rumah penduduk.

Baca: Akses Masuk Dibatasi, WNA Harus Penuhi Syarat untuk Datang ke Indonesia

Baca: Anies Akui Sempat akan Hentikan PTM Selama 1 Bulan

Baca: Pemkab Tangerang Kembali Terapkan Pembelajaran Jarak Jauh di Semua Sekolah

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement