Senin 07 Feb 2022 21:15 WIB

Dinkes Batam Prediksi Lonjakan Covid-19 Setempat Hingga Lebaran

Dinkes Batam memprediksi ribuan kasus Covid-19 hingga Lebaran di wilayah setempat

Red: Nur Aini
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19 dosis ketiga atau booster kepada seorang pelaku pariwisata di Batam , Kepulauan Riau, kamis (27/1/2022). Vaksinasi penguat (booster) bagi pelaku pariwisata dan pelaku ekonomi kreatif tersebut sebagai bentuk persiapan menerima wisatawan asing melalui kebijakan gelembung perjalanan (travel bubble) yang telah dibuka pada 24 Januari 2022 lalu.
Foto: ANTARA/Teguh Prihatna
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19 dosis ketiga atau booster kepada seorang pelaku pariwisata di Batam , Kepulauan Riau, kamis (27/1/2022). Vaksinasi penguat (booster) bagi pelaku pariwisata dan pelaku ekonomi kreatif tersebut sebagai bentuk persiapan menerima wisatawan asing melalui kebijakan gelembung perjalanan (travel bubble) yang telah dibuka pada 24 Januari 2022 lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Dinas Kesehatan Kota Batam Kepulauan Riau mengingatkan akan potensi lonjakan kasus Covid-19 di daerah setempat hingga Lebaran 2022, apabila masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan dengan ketat.

"Prediksi kita, dalam waktu satu pekan 150 kasus, sampai Lebaran itu bisa 4.000 kasus aktif kalau dimasukkan rumus aplikasi algoritma. Untuk menekan itu kita harus terapkan protokol kesehatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi usai rapat koordinasi penanganan Covid-19 di Batam, Senin (7/2/2022).

Baca Juga

Karenanya pihaknya memutuskan untuk memutus mata rantai penularan Covid-19, dengan merawat pasien virus corona ke rumah sakit. Warga tidak disarankan menjalani isolasi mandiri di rumah, seiringan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Saat ini, mayoritas warga terpapar Covid-19 menjalani perawatan di RS Khusus Infeksi Pulau Galang.

Ia menyatakan kapasitas RSKI Pulau Galang masih cukup untuk merawat warga kota yang terkonfirmasi Covid-19. Menurut dia, jumlah pekerja migran Indonesia yang dirawat di RSKI Pulau Galang jumlahnya berkurang, karenanya rumah sakit di pulau penyangga itu dimanfaatkan untuk merawat warga kota. Ia menyatakan, meski terjadi lonjakan penularan Covid-19, yang dilaporkan terkonfirmasi Omicron hanya tiga kasus, yaitu dua anggota keluarga yang baru pulang dari Swiss, dan seorang warga Batam lainnya.

Sedangkan, puluhan orang yang dinyatakan probable Omicron berdasarkan STGF, belum mendapatkan kepastian dari pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS). Menurut dia, percepatan penularan Omicron yang disebutkan bisa mencapai empat kali varian Delta tidak terbukti di Batam.

"Fakta di lapangan, Omicron ringan. Faktanya ada dua kasus (sempat menjalani isolasi terpusat) di Asrama Haji. Itu enggak ada ledakan Omicron," kata dia.

Baca: Akses Masuk Dibatasi, WNA Harus Penuhi Syarat untuk Datang ke Indonesia

Baca: Anies Akui Sempat akan Hentikan PTM Selama 1 Bulan

Baca: Pemkab Tangerang Kembali Terapkan Pembelajaran Jarak Jauh di Semua Sekolah

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement