REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pesawat Garuda Indonesia dari Jakarta tujuan Banda Aceh gagal mendarat (landing) ke Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar akibat cuaca buruk. Pesawat akhirnya putar balik ke Bandara Kualanamu Medan.
"Tidak bisa landing karena cuaca, jadi jarak pandang itu hanya 500 meter, jadi (pesawat) balik ke Medan," kata Manager Operasional Angkasa Pura II Bandara SIM Syurkani, di Aceh Besar, Senin (7/2/2022).
Berdasarkan situs flight radar, pesawat Garuda GA 146 itu semestinya mendarat di SIM sekitar pukul 14.45 WIB. Namun karena cuaca buruk akhirnya diputuskan mendarat di Kualanamu Medan.
Syurkani mengatakan, berdasarkan standar operasional prosedur (SOP) jika jarak pandang hanya 500 meter atau di bawah 1.000 meter maka pesawat tidak direkomendasikan untuk landing, melainkan harus holding terlebih dahulu sementara waktu. "Kalau kondisi landasan SIM baik, jadi ini lebih kepada cuaca buruk dan jarak pandang. Begitu cuaca sudah bagus baru dia berangkat lagi ke BTJ (SIM)," ujar Syurkani.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Aceh Besar mengatakan, bahwa siang tadi cuaca di wilayah Aceh sempat terjadi hujan lebat sekitar pukul 14.00 WIB. Kemudian, dari satelit terlihat juga adanya pertumbuhan awan konvektif continue.
"Tadi sekitar pukul 14.00 WIB tercatat awan columbus, kemudian juga visibility (jarak pandang) di wilayah bandara juga sangat kecil yakni 500 meter," kata Prakirawan Cuaca BMKG Blang Bintang Nasyitthoh Azzahra Lubis saat dikonfirmasi.
Kondisi itu, menurut Nasyitthoh, susah bagi pesawat untuk melakukan pendaratan. Apalagi, awannya juga cukup awet, ditambah dengan angin yang juga lumayan kencang.