REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengurangi jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen setelah kasus Covid-19 yang naik sepekan terakhir. Pusat data dan informasi Covid-19 Kota Bandung mencatat hingga Sabtu (5/2/2022) sore jumlah kasus mencapai 1.436 atau hampir tembus 1.500 dengan kasus harian mencapai 200.
"PTM kita bagi empat kelompok. Kelompok 100 persen jadi 50 persen, kelompok 2 tadinya 75 persen menjadi 25 sampai 50 persen. Kelompok tiga 50 persen jadi 25 persen," ujar Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Bandung Yana Mulyana ditemui disela-sela acara PSSI Jabar di Jalan Lodaya, Kota Bandung Ahad (6/2/2022).
Ia mengaku sudah menandatangani peraturan Wali Kota Bandung terkait pelaksanaan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2 Jumat kemarin. Kebijakan tersebut dilaksanakan untuk satu pekan melihat kondisi perkembangan kasus Covid-19.
Di tengah kasus Covid-19 yang naik, pihaknya telah melaksanakan rapid tes antigen acak kepada siswa dan guru pada 60 sekolah di Kota Bandung. Jumlah siswa dan guru yang terkonfirmasi positif Covid-19 relatif kecil dibandingkan total yang diperiksa.
Yana mengatakan kebijakan pemerintah pusat bagi sekolah yang didapati siswa positif Covid-19 di bawah 5 persen maka aktivitas rombongan belajar dihentikan sementara. Namun, apabila di atas 5 persen maka sekolah ditutup.
"Dari sekian ribu sampling hanya 0,5 persen sangat kecil. Kita nggak boleh anak-anak yang dengan prokes, nggak ada kasus kita minta PTM ditutup, nggak fair," katanya.
Pihaknya akan melihat perkembangan kasus Covid-19 di Kota Bandung termasuk kemungkinan dilakukan penutupan sektor usaha atau sosial. Ia menegaskan kasus Covid-19 akan dilhat secara kasuistik dengan prinsip keadilan.
"Makanya lihat per kasus (kasuistik), ini harus ada prinsip keadilan kalau orang sudah prokes kasih kesempatan melakukan aktivitas dengan pengurangan kapasitas dan operasional. Kalau gak prokes jadi klaster kita tutup," katanya.
Baca: Tak Cukup 50 Persen, KPAI Sarankan PTM DKI Ditutup Sementara
Baca: Jatim Siagakan 13.853 Tempat Isolasi Terpadu Antisipasi Lonjakan Covid-19
Baca: Covid-19 Meningkat, Pemkot Cirebon Gencarkan Kembali Prokes