REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Gubernur Riau Syamsuar mengatakan kasus aktif COVID-19 mencapai 425 orang. Ini terdiri atas pasien dirawat di rumah sakit 36 orang, pasien isolasi mandiri 369 dan 20 pasien melakukan isolasi terpusat di Pekanbaru.
"Sebagian besar pasien melakukan isolasi di rumahnya sendiri, namun obat-obatan juga diberikan oleh rekan-rekan kita di pemerintah daerah kabupaten/kota se-Provinsi Riau," kata Syamsuar di Pekanbaru, di sela rapat koordinasi terbatas membahas perkembangan kasus COVID-19 dan evaluasi PPKM di luar Jawa dan Bali secara virtual di Gedung Daerah Balai Serindit Pekanbaru, Sabtu (5/2/2022).
Dia mengatakan saat ini kasus COVID-19 tertinggi berada di Kota Pekanbaru. Kendati banyak pasien yang telah melakukan isolasi di rumah masing-masing, ia yakin masyarakat akan patuh protokol kesehatan.
Ia menyebutkan, pihaknya telah menyiapkan 50 RS rujukan COVID-19, dalam upaya mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus COVID-19. Selain itu obat-obatan dan oksigen juga telah dipersiapkan untuk mengendalikan penyebaran virus tersebut.
"Insya Allah kami siap mengendalikan jika terjadi lonjakan penularan COVID-19 di Provinsi Riau," kata Syamsuar.
Ia menjelaskan cakupan vaksinasi di Provinsi Riau sudah di atas 88 persen. Setelah mendapatkan arahan dari Menteri Kesehatan maka Pemprov Riau terus berupaya meningkatkan vaksinasidosis kedua untuk lansia dan anak-anak.
"Sampai saat ini vaksinasi terus kita tingkatkan termasuk juga 'booster'," jelasnya.
Selain itu Syamsuar menyampaikan bahwa pihaknya telah melaksanakan arahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) untuk mengaktifkan kembali posko-posko PPKM dan susah dioperasikan di kota dan posko-posko kabupaten di Provinsi Riau. Rapat koordinasi terbatas tersebut, dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Turut hadir mendampingi Gubernur Riau, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi (Forkopimda) Riau, Plt Kepala Dinas Kesehatan, Masrul Kasmy dan Wali Kota Pekanbaru Firdaus.