Jumat 04 Feb 2022 21:42 WIB

Petinggi NII Ditangkap, Ini Respons Ridwan Kamil

Emil menilai penangkapan ini memberi pelajaran agar tak main-main terhadap Pancasila.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Pangdam III/Siliwangi yang baru Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo (kanan) dan Pangdam III/Siliwangi sebelumnya Mayjen TNI Agus Subiyanto (kiri) diwawancara wartawan usai lepas sambut Pangdam III/Siliwangi di Makodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Rabu (2/2/2022). Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo memastikan TNI di bawah komandonya akan terus berkontribusi dalam penanganan Covid-19.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Pangdam III/Siliwangi yang baru Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo (kanan) dan Pangdam III/Siliwangi sebelumnya Mayjen TNI Agus Subiyanto (kiri) diwawancara wartawan usai lepas sambut Pangdam III/Siliwangi di Makodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Rabu (2/2/2022). Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo memastikan TNI di bawah komandonya akan terus berkontribusi dalam penanganan Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil mengapresiasi jajaran Polres Garut, Polda Jabar, dan BNPT yang telah menangkap tiga petinggi organisasi terlarang Negara Islam Indonesia atau NII. Apresiasi itu disampaikan Ridwan Kamil saat kunjungan kerja ke Kabupaten Cirebon, Jumat (4/2/2022).

"Saya apresiasi BNPT dan Polda Jabar, serta Polres Garut yang telah menangkap tiga orang petinggi NII," ujar Ridwan Kamil .

Baca Juga

Sodikin, Jajang, dan Ujer, warga Kabupaten Garut yang mengaku sebagai Jenderal NII itu ditangkap kepolisian dan dihadirkan dalam jumpa pers di Mako Polres Garut, Kamis (3/2).Ketiganya berperan besar dalam menyebarkan paham radikal di media sosial, maupun secara langsung.

"Tiga orang ini mengaku jenderal NII. Mereka sudah melakukan banyak baiat di pesantren dan masyarakat awam," ucap Kang Emil, sapaan akrabnya.

Ia berharap peristiwa tersebut menjadi pelajaran bagi semua pihak agar tidak main-main dengan Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI yang sudah menjadi landasan negara. "Mudah-mudahan ini menjadi pembelajaran dan memberi efek jera," ujar Kang Emil.

Menurutnya, Pancasila sudah sangat akomodatif terhadap keberagaman Indonesia, termasuk dalam dakwah Islam. Dengan demikian tak perlu lagi ada konsep-konsep di luar kepancasilaan."Pancasila sudah sangat akomodatif, maka tak perlu lagi ada konsep-konsep lain d luar itu," katanya.

Pihaknya pun mendorong kepolisian untuk terus mencari pihak-pihak yang hendak merongrong kewibawaan Pancasila dan NKRI."Saya dukung kepolisian untuk terus mencari seluas-luasnya mereka yang hendak merongrong kewibawaan Pancasila dan NKRI," kata Kang Emil.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement