Jumat 04 Feb 2022 03:38 WIB

Bima Arya Pastikan RS Hanya Dihuni Pasien Bergejala Sedang Berat

Bima Arya meminta pasien gejala ringan isoman di rumah.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Indira Rezkisari
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, akan berkoordinasi dengan pimpinan rumah sakit memastikan tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 hanya diisi pasien bergejala sedang atau berat. Hal itu dilakukan guna menjaga angka Bed Occupancy Rate (BOR) tidak melonjak.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, hingga Rabu (2/2/2022) BOR di 21 rumah sakit rujukan Covid-19 berada di angka 30,8 persen. Dari total 577 tempat tidur isolasi, 178 di antaranya sudah terisi.

Baca Juga

“Saya akan rapat dengan pimpinan rumah sakit untuk memastikan hanya (pasien Covid-19) bergejala sedang dan berat saja yang dirawat di rumah sakit. Jadi jangan gejala ringan dirawat di rumah sakit karena akan ada lonjakan angka BOR,” katanya kepada Republika, Kamis (3/2/2022).

Di samping itu, ia meminta agar rumah sakit mempercepat konversi tempat tidur untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19. Bima Arya menegaskan tempat tidur tambahan itu diperuntukkan bagi pasien Covid-19 bergejala sedang dan berat.

Menurutnya, pengkategorian gejala ringan, sedang, dan berat sudah ditemtukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Sehingga ia memastikan rumah sakit nantinya diisi oleh pasien bergejala sedang dan berat, sementara pasien Covid-19 menjalani isomasi mandiri (isoman) dengan pemantauan.

“Jangan sampai rumah sakit penuh tapi diisi pasien gejala ringan, cukup isoman. Sekarang yang penting kita kuatkan pemantauan isoman di wilayah-wilayah,” tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement