Kamis 03 Feb 2022 13:39 WIB

Pemprov DKI Masih Tunggu Arahan Pusat Tutup PTM Sebulan

Hingga kini, ada 99 sekolah yang dialihkan dari PTM 100 persen kembali menjadi PJJ.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Bilal Ramadhan
Mardianti, tenaga pendidik mengajar secara daring di SDN Gunung 05, Jalan Hang Lekir V No 53, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (3/2/2022). Pemerintah DKI Jakarta telah mengeluarkan kebijakan untuk memberhentikan PTM di tengah melonjaknya kasus COVID-19 di DKI Jakarta. Sejumlah sekolah melakukan upaya antisipasi penyebaran COVID-19 dengan penyemprotan disinfektan, melakukan tes usap PCR peserta didik dan tenaga kependidikan juga menggelar Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Mardianti, tenaga pendidik mengajar secara daring di SDN Gunung 05, Jalan Hang Lekir V No 53, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (3/2/2022). Pemerintah DKI Jakarta telah mengeluarkan kebijakan untuk memberhentikan PTM di tengah melonjaknya kasus COVID-19 di DKI Jakarta. Sejumlah sekolah melakukan upaya antisipasi penyebaran COVID-19 dengan penyemprotan disinfektan, melakukan tes usap PCR peserta didik dan tenaga kependidikan juga menggelar Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kepala Bidang Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taga Radja Gah mengonfirmasi, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, yang menghubungi Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar terkait peniadaan PTM selama sebulan.

Kendati demikian, kata dia, belum ada informasi terkini menyoal konfirmasi dari Gubernur DKI itu. “Nanti, insya Allah dikabarin kalo ada,” kata Taga kepada awak media, Kamis (3/2/2022).

Baca Juga

Ditanya pelaksanaan PTM DKI, kata dia, masih akan tetap diberlakukan. Hal itu, karena tetap mengacu SKB empat menteri terkait PTM. “Nah, DKI masih seperti itu, karena Inmendagri yang terakhir juga mengatakan DKI masih level 2,” tuturnya.

Taga memerinci, sejauh ini ada 99 sekolah yang dialihkan menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ). Dari banyaknya sekolah itu, kata dia, terdiri dari semua tingkatan. “Dengan rincian TK 11, SD 37, SMP 15, SMA 14, SMK 22,” jelas dia.

Sebelumnya, Pemprov DKI melalui Disdik DKI telah melacak kasus aktif terhadap 507 sekolah. Alhasil, 190 sekolah di Jakarta telah dikonfirmasi ada kasus Covid-19.

“Dari sampling oleh Dinkes itu dari 507 sekolah, setelah ada active case finding (ACF) ada 99 sekolah,” kata Nahdiana dalam rapat daring kemarin Rabu (3/2/2022).

Dia menambahkan, temuan-temuan tersebut ada sejak medio Januari 2022 kemarin. Berdasarkan data pihaknya, ada 30.550 orang yang dilakukan PCR, hasilnya 222 orang positif terjangkit Covid-19. “Positivity rate di sekolah itu ada 0,7 persen,” ucap dia.

Meski diakuinya banyak, lanjut dia, masih ada di bawah angka lima persen. Dari banyaknya kasus itu, kebanyakan kasus merupakan klaster keluarga, bukan di lingkungan sekolah. “Jadi belum dinyatakan klaster,” ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement