Rabu 02 Feb 2022 21:52 WIB

Harga Minyak Goreng di Cirebon Belum Turun

Pemkot Cirebon meminta penjual menyesuaikan harga minyak goreng.

Pemkot Cirebon meminta penjual menyesuaikan harga minyak goreng.
Foto: Antara/Adeng Bustami
Pemkot Cirebon meminta penjual menyesuaikan harga minyak goreng.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Kepala Dinas DKUKMPP Kota Cirebon, Jawa Barat, Maharani Dewi mengatakan, harga minyak goreng di pasar umum atau tradisional sampai saat ini masih belum turun. Pihaknya hanya bisa mengimbau agar bisa menyesuaikan harga Rp14.000 per liter.

"Harga minyak memang belum ada penurunan untuk di pasar tradisional," kata Dewi, di Cirebon, Rabu (2/2/2022).

Baca Juga

Menurut dia, sampai saat ini para pedagang di pasar tradisional masih menjual minyak goreng di atas Rp14.00 per liter, hal ini dikarenakan dari distributor harga juga belum kunjung turun. Para pedagang belum bisa menyesuaikan harga yang ditentukan oleh pemerintah yaitu Rp14.000 per liter. 

Ia melanjutkan akan terus memonitor pergerakan harga minyak goreng di pasar tradisional, agar bisa menyesuaikan minyak goreng satu harga. 

"Kami hanya bisa mengimbau saja, karena kalau menerapkan sanksi kasihan para pedagang, sebab mereka juga membeli dengan harga tinggi," tuturnya.

Sementara untuk di pasar modern, semua sudah menerapkan minyak goreng satu harga yaitu Rp14.000 per liter sejak hari pertama diumumkan. Namun tidak semua pasar modern mempunyai stok yang cukup, sehingga seringkali minyak goreng tidak ada, dan ini juga masih terus dilakukan pemantauan.

"Memang beberapa pasar modern kehabisan stok minyak goreng, jadi kami terus melakukan koordinasi, agar bisa mencukupi kebutuhan masyarakat," katanya.

Sementara pedagang di pasar tradisional Perumnas Kota Cirebon Yanto mengaku masih menjual minyak goreng dengan harga di atas Rp14.000 per liter, dikarenakan dari distributor juga masih mahal. "Yang satu liter saya jual Rp20 ribu, saya tidak bisa menurunkan harga, karena modalnya juga melebihi Rp14.000, kalau di jual Rp14.000 per liter kita akan rugi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement