REPUBLIKA.CO.ID, oleh Dessy Suciati Saputri, Haura Hafizhah, Antara
Penambahan kasus positif Covid-19 harian terus mengalami kenaikan yang signifikan. Kenaikan kasus inipun berdampak pada penambahan angka keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan atau BOR di tingkat nasional.
DKI Jakarta sebagai penyumbang tertinggi angka BOR RS secara nasional yakni, 52 persen. Setelah Ibu Kota, angka tertinggi BOR RS tercatat di Banten sebesar 22 persen, dan Jawa Barat sebesar 16 persen.
“Kenaikan pada BOR atau keterisian tempat tidur juga mulai terlihat seiring dengan kenaikan kasus. Rata-rata BOR rumah sakit rujukan di tingkat nasional sebesar 13,89 persen,” ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, saat konferensi pers melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (2/2/2022).
Kabar baiknya, sebanyak 30 provinsi di Indonesia saat ini masih mampu mempertahankan angka BOR di bawah 10 persen. Satgas juga mencatat, data per 31 Januari, angka BOR di Wisma Pademangan dan Rusun Penggilingan sebesar 19 persen. Sedangkan per 2 Februari, BOR di Wisma Atlet Kemayoran sebesar 61 persen.
Lebih lanjut, Wiku menyampaikan, kasus positif nasional saat ini mengalami lonjakan menjadi 56 ribu kasus dalam satu pekan ini. Menurutnya, angka ini meningkat hingga 40 kali lipat jika dibandingkan dengan awal Januari lalu. Ia menyebut, peningkatan kasus positif mingguan ini terjadi cukup tajam dan dalam waktu yang singkat.
Namun demikian, kenaikan kasus yang tajam ini tak diikuti oleh peningkatan kematian secara signifikan meskipun juga mengalami kenaikan sebesar 14 kali lipat jika dibandingkan pada 1 Januari lalu.
Untuk menghadapi lonjakan kasus saat ini, pemerintah telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi. Salah satunya yakni meningkatkan jumlah tempat tidur untuk pasien Covid-19 hingga mencapai total 10.996 tempat tidur di ruang isolasi dan ICU rujukan.
“Angka ini dapat dioptimalkan dengan mengkonversikan hingga 40 kali dan kebutuhannya bertambah di kemudian hari,” tambahnya.
Pemerintah, kata Wiku, juga memastikan ketersediaan tempat isolasi maupun karantina bagi pasien positif akibat transmisi lokal maupun PPLN. Saat ini terdapat total 7.894 tempat tidur di Wisma Atlet Kemayoran untuk PPLN bergejala ringan dan sedang, dan total 5.796 tempat tidur di Wisma Atlet Pademangan, serta 1.566 tempat tidur di Rusun Penggilingan untuk PPLN tanpa gejala.
Selain itu, total terdapat 444 tempat tidur di 6 rumah sakit rujukan untuk PPLN gejala berat, dan total ada 663 tempat tidur di 6 hotel dan tempat isolasi terpusat untuk PPLN tanpa gejala dan gejala ringan. Serta total lebih dari 76 ribu tempat isolasi terpusat di seluruh Indonesia.
Untuk pasien positif yang sedang isolasi mandiri, Kementerian Kesehatan juga menyediakan layanan telemedicine dan tablet obat gratis yang bekerja sama dengan 17 platform telemedicine.
“Untuk masyarakat yang memiliki keterbatasan akses pada telepon genggam dan internet, dapat melaporkan kasus positif atau kontak erat pada puskesmas setempat untuk dapat diberikan pemeriksaan PCR gratis untuk kontak erat,” jelas Wiku.
Disiapkan dua tower
Seiring melonjaknya angka BOR RS di Jakarta, dua tower di Rumah Susun Daan Mogot Jakarta Barat disiapkan menjadi tempat isolasi mandiri bagi pasien positif Covid-19. Persiapan ini guna mengantisipasi jika kapasitas rumah sakit sudah tidak bisa menampung lagi pasien Covid-19.
"Sementara ini tower enam dan tower tujuh di Rusun Daan Mogot disiapkan jadi tempat karantina pasien Covid-19," kata Kepala Satuan Prasarana Unit Pengelola Rumah Susun Daan Mogot, Hendi Radewa, saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
Hendi mengatakan, rencana ini sudah rampung setelah Badan Nasional Penanggalan Bencana (BNPB) melakukan pertemuan dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI pada Desember 2021. Nantinya, 520 hunian yang ada di dua tower itu akan dijadikan ruang isolasi mandiri.
Setiap huniannya diisi dua tempat tidur, satu ruang tidur dan satu kamar mandi. "Jadi kalo ditotal mungkin 1.040 untuk dua tower," kata dia.
Saat ini, pihaknya tengah melakukan beberapa persiapan di antaranya menyiapkan tempat tidur. Beberapa fasilitas kesehatan juga sudah disiapkan guna memfasilitasi para pasien.
Walau fasilitas sudah mulai disiapkan, Hendi mengaku para tenaga kesehatan dan petugas keamanan belum ditugaskan di lokasi. Dia memperkirakan para petugas keamanan dan tenaga kesehatan akan bertugas setelah rusun sudah menerima pasien Covid-19 dan fasilitas sudah lengkap.
"Kalau memang nanti sudah ada fasilitas lengkap mungkin satgasnya baru standby sih kayaknya," jelas dia.