REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Kasus Covid-19 mulai ditemukan di sejumlah sekolah yang ada di Kabupaten Garut. Bahkan, beberapa sekolah di antaranya diyakini sudah menjadi klaster penularan Covid-19.
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Leli Yuliani, kasus Covid-19 di lingkungan sekolah pertama diketahui setelah adanya siswa yang mengeluhkan gejala flu dan demam. Setelah diperiksa, siswa itu terkonfirmasi positif Covid-19.
"Awal ditemukannya kasus itu karena ada anak yang bergejala. Kemudian dites kemudian positif," kata Leli, Selasa (1/2/2022).
Menurut dia, pihaknya telah melakukan penelusuran (tracing) dan pengetesan (testing) kepada kontak erat siswa yang positif itu. Hasilnya, ditemukan siswa lainnya yang juga terkonfirmasi positif Covid-19.
Baca juga : WHO: Terlalu Dini Menyerah atau Menang dari Covid-19
Leli menyebutkan, hingga saat ini sudah ditemukan kasus Covid-19 di empat sekolah yang ada di Kabupaten Garut. Namun, baru dua sekolah yang diyakini menjadi klaster Covid-19.
"Penanganannya yang kalau itu sudah terjadi klaster, sekolah ditutup sekitar 10-15 hari. Sambil ditutup juga dilakukan pemeriksaan kepada kontak erat. Kalau nanti ditemukan tambahan, penutupan akan diperpanjang," kata dia.
Leli menambahkan, kasus Covid-19 di Kabupaten Garut memang terus mengalami penambahan. Namun, belum bisa dipastikan varian omikron sudah terdapat di Kabupaten Garut atau belum.
"Intinya omikron atau bukan, kasus Covid-19 sedang meningkat. Kami imbau semua lebih taat menerapkan prokes," ujar dia.