Senin 31 Jan 2022 00:45 WIB

E-Troopers Jangkau 520 Titik di Sumatra

ProgramE-Troopers ini masih akan berlanjut daerah lain di Indonesia.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Andi Nur Aminah
Ketua Yayasan E-Troopers yang  juga Menteri BUMN Erick Thohir bertatap muka dengan relawan E-Troopers Lampung di Kota Bandar Lampung, Ahad (30/1/2022) petang.
Foto: Republika/Mursalin Yasland
Ketua Yayasan E-Troopers yang juga Menteri BUMN Erick Thohir bertatap muka dengan relawan E-Troopers Lampung di Kota Bandar Lampung, Ahad (30/1/2022) petang.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Ketua Yayasan E-Troopers Erick Thohir mengatakan, saat ini program social healing (pendampingan masyarakat) sudah menjangkau 520 titik di delapan provinsi di Pulau Sumatra. Program ini masih akan berlanjut daerah lain di Indonesia.

Erick Thohir yang juga Menteri BUMN menghadiri pertemuan dengan pengurus dan relawan E-Troopers wilayah Lampung di Kota Bandar Lampung, Ahad (30/1/2022). Pertemuan ini dalam rangkaian kunjungannya di Provinsi Lampung dua hari terakhir.

Baca Juga

Ia mengatakan, E-Troopers merupakan yayasan sosial yang bertujuan membantu masyarakat dalam mengatasi trauma akibat pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung setahun lebih. Yayasan ini sebagai amanat dari ayahnya Muhammad Thohir sebelum meninggal dunia pada 2016.

"Social healing ini membangun lingkungan dan fasilitas masyarakat. Perbaikan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang diperlukan masyarakat,” kata Erick.

Ia menambahkan, kegiatan E-Troopers selama ini mendapat dukungan dan simpati dari masyarakat. Untuk itu, ia berharap kegiatan social healing ini dapat berlanjut ke daerah yang lebih luas lagi di Indonesia.

Menurut dia, semua kegiatan social healing yang dilakukan yayasan tersebut sama sekali tidak menggunakan uang pemerintah. Semua kegiatan tersebut murni pembiayaan darinya dan donatur lainnya. “Kegiatan E-Troopers tidak menggunakan uang pemerintah,” kata Erick.

Jubir E-Troopers Indonesia Aisyah Ayu Nerinda mengatakan, E-Troopers ini memang tidak berada di bawah BUMN, dan tidak mendapatkan dana dari pemerintah. “Kami murni dari Pak Erick. Jadi, ya dana pribadi. Bayangkan saja, Pak Erick bisa beli apalah, buat dia bisalah,” kata Icha, panggilan Aisyah.

Menurut dia, gerakan social healing membangun fasilitas umum di desa dan kelurahan. Selama empat bulan terakhir, sudah bergerak di Pulau Sumatra delapan provinsi, yakni Provinsi Lampung, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Kepulauan Riau, Riau, Jambi, Bengkulu, dan Bangka Belitung. “Dengan total 520 titik di Sumatra,” kata Icha.

Menurut dia, kegiatan pasukan Erick ini mengajak masyarakat untuk bergotong royong secara bersama membangung fasilitas umum, tidak dengan hanya membayar tukang pengerjaannya, tapi dari warga untuk warga. “Sekarang kami bergerak ke Jawa Barat, sudah progres dan targetnya 1.000 titik di setiap kota dalam Jawa Barat,” ujarnya.

Ia berharap social healing ini akan berlanjut dari Sabang sampai Merauke sehingga kebutuhan fasilitas umum masyarakat dapat terbantu. Seperti fasilitas olahraga, taman bermain, taman baca, desa dan kelurahan yang membutuhkan fasilitas keamanan seperti ronda. “Sesuai dengan kebutuhan masyarakat di sana,” katanya. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement