Senin 31 Jan 2022 04:00 WIB

Wali Kota Palu Ajak Umat Islam Jaga Silaturahim untuk Kedamaian

Peran tokoh-tokoh agama sangat dibutuhkan melalui khutbah maupun di tengah majelis.

Wali Kota Palu Hadianto Rasyid (kiri) bersama Wakil Wali Kota Palu Reny Lamadjido (kanan)
Foto: ANTARA/Mohamad Hamzah
Wali Kota Palu Hadianto Rasyid (kiri) bersama Wakil Wali Kota Palu Reny Lamadjido (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Wali Kota Palu Hadianto Rasyid mengajak umat Islam di Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah menjaga serta memperkuat silaturahim untuk mempertahankan kedamaian masyarakat yang majemuk. "Kami terus berupaya mewujudkan Palu yang religius dengan program pembangunan yang berkelanjutan. Oleh karena itu apa yang telah dicita-citakan pemerintah perlu dukungan masyarakat termasuk umat," kata Hadianto di Palu, Ahad (30/1/2022).

Menurut dia, umat sangat penting dalam menciptakan keamanan dan ketertiban. Peran tokoh-tokoh agama sangat dibutuhkan, melalui khutbah maupun di tengah majelis.

Baca Juga

Salah satu yang berperan penting yakni imam masjid yang menjadi panutan umat. Oleh karenanya, dengan peran mereka diharapkan suasana keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) dapat tercipta, supaya ukhuwah islamiah semakin tumbuh tanpa ada perbedaan.

"Tahun ini di periode pemerintahan kami, menerapkan penguatan membaca Alquran kepada anak-anak, dengan harapan ke depan mereka memiliki wawasan keagamaan yang lebih luas," ujar Hadianto.

Ia memaparkan tokoh agama memiliki pengaruh terhadap umat, dengan begitu pemerintah menaruh kepercayaan dan harapan melalui mereka agar umat selalu mengedepankan toleransi antar umat beragama serta saling menjaga satu sama lain, termasuk kelompok minoritas.

Pada program pembangunan Kota Palu, Wali Kota telah berkomitmen memberikan perlindungan sosial kepada pengurus rumah ibadah melalui jaminan asuransi jiwa dan kesehatan.

"Kami memastikan tidak ada pengurus rumah ibadah yang tidak tersentuh program ini karena program ini bagian dari salah satu prioritas kebijakan pembangunan kota dan kami berharap apa yang telah diprogramkan dapat diterima oleh pengurus rumah ibadah di Kota Palu," ucap Hadianto.

Ia menjelaskan, kota dengan masyarakat majemuk sejauh ini hubungan terjalin hubungan baik antarumat beragama, meskipun berbeda kepercayaan namun masyarakat tetap satu sebagai warga negara yang baik.

"Tentunya wujud tenggang rasa masih tertanam di tengah masyarakat hingga kini. Artinya, masyarakat mengedepankan toleransi dan saling menghargai antar umat beragama," ujar Hadianto.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement