REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Provinsi Bengkulu mendapatkan penambahan alokasi kuota Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari pemerintah pusat sebanyak Rp 373,17 triliun, meningkat sekitar 30,9 persen jika dibandingkan pada 2021 yang sekitar Rp 285 triliun.
Alokasi dana KUR tersebut, kata Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, akan disalurkan melalui Bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Provinsi Bengkulu. "Ada kuota tambahan yang besar untuk KUR di Provinsi Bengkulu," kata Rohidin di Kota Bengkulu, Jumat (28/1/2022).
Ia memastikan, alokasi KUR ini harus dapat dirasakan oleh semua pelaku usaha, baik Usaha Mikro, Kecil dan menengah (UMKM) serta para pedagang di pasar yang ada di seluruh Provinsi Bengkulu. Sebab hingga saat ini para pedagang pasar tradisional menggunakan fasilitas koperasi simpan pinjam yang bunganya cukup tinggi.
"Kalau ini bisa kita pangkas akan meningkatkan kesejahteraan UKM dan bisa tumbuh lebih baik," ujar dia.
Rohidin menyatakan menginginkan semua UMKM dan pedagang pasar di Provinsi Bengkulu dapat menikmati fasilitas KUR tersebut. Serta meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Dinas Koperasi Provinsi Bengkulu serta dinas terkait untuk melakukan sosialisasi maupun edukasi kepada pelaku UMKM yang ada di Kabupaten/Kota.
"Guna memastikan para pelaku usaha kecil menengah mikro, industri kecil menengah, kemudian koperasi termasuk para pedagang pasar mendapatkan program ini," kata Rohidin.