REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- KH Ahmad Sanusi Ibrahim atau Guru Jaro mengungkapkan kekagumannya terhadap Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Hal ini diutarakan Pimpinan Ponpes Terpadu Nurul Musthofa saat memberikan tausiah pada silaturahim Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Selatan, Banjarmasin, Kamis (27/1/2022).
"Saat ulun keliling melihat perpustakaan, ulun banyak melihat karangan ulama Kalimantan, tadi saja juga foto Abah Guru Sekumpul dan banyak lagi yang lainya, Insyallah ini membawa keberkatan bagi kita semua, tadi ulun liat musholanya bernama Iqra, masyallah bagus sekali perpustakaan seperti ini," sebutnya.
Guru Jaro menekankan akan pentingnya membaca bahkan salah satu kunci sukses dunia akhirat adalah dengan membaca sebagaimana wahyu pertama dari Allah yakni iqra.
"Bagi masyarakat yang ingin sukses dunia akhirat maka laksanakan perintah Allah, wahyu pertama turun sudah Allah ingatkan iqra atau baca," katanya.
Menurutnya, dengan membaca maka masyarakat Kalimantan Selatan bisa mengenal Allah SWT. Guru Jaro menjelaskan adanya tiga hal penting yang bisa menghadirkan ketenangan dalam hidup yaitu Shalat, Shalawat, dan Silatun.
Salat disini diartikan hubungan hamba kepada yang sang khalik. Sementara Selawat dan Silatun dimaknai komunikasi dengan Nabi Muhammad dan sesama makhluk.
Sementara itu, Plt Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Prov Kalsel Adi Santoso berharap tausiah yang disampaikan Guru Jaro dapat menggerakan hati dan tekad untuk memberikan yang terbaik bagi daerah. Adi mengatakan, tausiah ini dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Kepala Dispersip Kalsel, Nurliani Dardie mengungkapkan acara ini dalam rangka mempererat silaturahmi antar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemprov Kalsel.
Dirinya mengatakan dengan hadirnya Guru Jaro dapat membantu meningkatkan budaya literasi dan minat baca di Kalimantan Selatan. Turut hadir sejumlah kepala SKPD lingkup Pemprov Kalsel, santri Pondok Pesantren Terpadu Nurul Musthofa Mabu'un Tanjung serta karyawan dan karyawati Dispersip Kalsel.