REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sejumlah siswa, guru dan karyawan di SMA Warga, Solo, Jawa Tengah, dinyatakan positif Covid-19. Pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah tersebut harus dihentikan sementara mulai Kamis (27/1/2022) sampai dua pekan ke depan dan diganti dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Meski demikian, pelaksanaan PTM 100 persen di Kota Solo tetap berjalan terus.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII Jawa Tengah, Suratno, menyatakan bakal menggelar rapat evaluasi PTM yang melibatkan para kepala SMA/SMK beserta pengawas sekolah swasta maupun negeri pada Jumat (28/1/2022).
"Selama ini sebenarnya PTM berjalan lancar, setiap hari sekolah kami minta buat laporan terhadap pelaksanaan PTM dan kejadian khusus. Misalnya kalau ada guru atau siswa terpapar Covid-19. Dari awal pelaksanaan PTM 100 persen yang melaporkan baru SMA Warga. Ini kejadian pertama sejak Januari 2022," kata Suratno kepada wartawan, Kamis (27/1/2022).
Menurutnya, tidak ada laporan kejadian khusus dikarenakan sekolah telah melaksanakan protokol kesehatan (prokes) dan SOP PTM dengan baik. Suratno menilai, kejadian di SMA Warga tersebut sebenarnya bukan karena PTM yang digelar di sekolah. Melainkan, setelah adanya kegiatan sejumlah guru dan siswa di luar sekolah.
"Ini akan kami evaluasi. Jika perlu sekolah tidak boleh mengadakan kegiatan yang berisiko terjadinya penularan," ujarnya.
Dalam rapat tersebut, nantinya sekolah akan ditekankan agar ekstra hati-hati untuk mengadakan kegiatan yang sifatnya keluar sekolah. Pihak sekolah diminta untuk selektif sekali. Selain itu, sekolah harus melaksanakan prokes.
Meskipun, sebenarnya sekolah punya kewenangan juga untuk mengatur jenis-jenis kegiatan yang ada di sekolah. Namun, selama ini kegiatan olahraga dan ekstrakurikuler di sekolah masih dibatasi ga boleh.
"Nanti kami akan sampaikan sekolah harus selektif betul supaya tidak ada risiko penularan Covid-19," ucapnya.
Meski terjadi kasus penularan Covid-19 di sekolah, Suratno menyatakan kegiatan PTM 100 persen untuk SMA/SMK di Solo tetap berjalan. Hanya PTM di SMA Warga yang ditiadakan selama dua pekan.
"Prinsipnya PTM 100 persen jalan terus. Kalau ada kejadian khusus kami pertimbangkan sesuai SOP ketentuan yang ada. Hanya saja, kami imbau kepala sekolah agar betul-betul menerapkan prokes ekstra ketat," ujarnya.
Dia menekankan, prokes ekstra ketat wajib dijalankan. Sebab, penularan Covid-19 tidak diketahui terjadinya di mana. Bisa saja, ada yang datang ke sekolah membawa virus tersebut. "Kalau di sekolah prokes dijalankan ketat, maka risiko penularan kecil," ujarnya.
Baca: Perkembangan Hasil Tes Covid-19 Bagi Pelajar Kota Bandung
Baca: Foto Bagian Dalam Terowongan Tunnel 1 Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Baca: Jangan Anggap Remeh, Ini Manfaat Asuransi Mobil