Ahad 23 Jan 2022 19:53 WIB

Kasus Covid-19 Kembali Melonjak, Legislator: Siapkan Rem Darurat

Kasus harian di atas 3.000 adalah alarm untuk peningkatan level kewaspadaan

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Gita Amanda
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron.  Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati meminta agar Kemenkes segera meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi maksimal terjadinya lonjakan kasus positif Covid-19.
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati meminta agar Kemenkes segera meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi maksimal terjadinya lonjakan kasus positif Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati meminta agar Kemenkes segera meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi maksimal terjadinya lonjakan kasus positif Covid-19. Hal ini menyusul lonjakan kasus Covid-19 termasuk varian Omicron yang mencapai tiga ribuan pada akhir pekan ini.

"Adanya kasus konfirmasi omicron meninggal dengan komorbid dan mulai lagi kasus harian di atas 3.000 adalah alarm untuk peningkatan level kewaspadaan," kata Mufida dalam keterangan pers, Ahad (23/1/2022).

Baca Juga

Mufida menyinggung agar kurangnya antisipasi atas lonjakan Covid-19 pada medio tahun lalu tak terulang. Sebab dampaknya menyebabkan kematian yang begitu masif. "Jangan sampai terlambat dan jangan sampai kasus Juni-Juli tahun lalu terulang lagi," ujar Mufida.

Mufida menyebut, sejak pelonggaran PPKM terlihat kebijakan yang tidak sinkron antar kementerian. Misalnya soal karantina, pencabutan pembatasan saat Nataru, pencabutan larangan masuk bagi 14 negara asal Omicron justru pada saat kasus Omicron di Indonesia tengah naik.

"Laporan perawatan rumah sakit juga menunjukkan tren meningkat kembali. Pemerintah seharusnya menentukan parameter, saat tercapai indikator apa harus segera ditarik rem darurat," ujar Mufida.

Oleh karena itu, Mufida menyarankan beberapa wilayah yang mengalami peningkatan kasus cukup signifikan seperti DKI Jakarta tidak memaksakan kebijakan PTM 100 persen. Sebab beberapa daerah tidak berani mengurangi kapasitas PTM 100 persen sebab menjadi kebijakan dari pusat.

"Kasus Omicron sudah banyak datang dari luar negeri termasuk satu dari dua yang meninggal juga pelaku perjalanan luar negeri. Kita justru malah membuka pintu bagi semua negara untuk masuk," ucap Mufida.

Mufida juga kembali mengajak publik untuk tingkatkan disiplin menegakkan protokol kesehatan. Ia mengamati pemakaian masker dan kebiasaan mencuci tangan sudah mulai kendor terutama di ruang-ruang publik.

"Tidak panik berlebihan tapi disiplin wajib diterapkan. Jadikan kebiasaan baru memakai masker dan selalu mencuci tangan karena itu juga bagian dari perilaku hidup bersih dan sehat," ungkap Mufida.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement