REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) berkolaborasi dengan SMK Broadcast TV Mahardika Depok, sukses melaksanakan webinar tentang film dokumenter, Selasa (11/1). Dipandu oleh Venessa Agusta Gogali, acara ini menghadirkan Azwar Munanjar selaku Ketua Prodi Penyiaran Universitas BSI.
Nova Rini yang merupakan perwakilan dari SMK Broadcast TV Mahardhika Depok, dalam sambutannya mengatakan, sangat mengapresiasi kegiatan ini setinggi-tingginya atas kolaborasi antara SMK Broadcast Mahardhika Depok dan Universitas BSI.
"Semoga ke depannya dapat terselenggara kembali kegiatan yang sangat bermanfaat untuk para siswa/i dalam memberikan wawasan dan pengetahuan di dunia broadcasting. Acara ini juga terselenggara untuk membekali pengetahuan kepada para siswa/i SMK Broadcasting TV Mahardhika, terkait penugasan film dokumenter yang akan dilakukan dan bertujuan agar para siswa/i dapat mengemas film dokumenter yang kreatif," ujar Nova dalam rilis yang diterima, Kamis (13/1).
Azwar Munanjar dalam pemaparan materinya menjelaskan bahwa, untuk membuat film dokumenter dasarnya adalah proses untuk memberikan informasi dan melakukan persuasi serta memberikan wawasan tentang yang dilihat dan alami. Dalam mengumpulkan informasi hal yang perlu dilakukan adalah memahami 5W+1H (what, who, when, why, how).
“Langkah-langkah membuat film dokumenter adalah menentukan ide, menuliskan film statement, membuat treatment atau script, mencatat shooting, editing script. Dalam melakukan pengeditan, kita harus menyiapkan tiga hal dalam membuat transkrip wawancara, membuat logging gambar dan membuat editing script,” jelas Azwar.
Ia juga memberikan contoh pembuatan film dokumenter sebagai inspirasi dan referensi yang dibuat oleh mahasiswa Universitas BSI dengan judul ‘Mengenal Genre Dokumenter pada Produksi Film dan Program TV’. Dari penayangan film dokumenter ini, Azwar bahwa film dokumenter pada proses shot list didominasi oleh tipe wideshot (salah satu teknik pengambilan gambar).
Sementara itu, Taat Kuspriyono selaku kepala kampus Universitas BSI kampus Margonda, Depok, menjelaskan bahwa, kegiatan ini sangat menarik untuk diikuti oleh siswa bahkan masyarakat umum.
“Tak hanya sisi hiburan semata dalam film dokumenter, namun ada sisi edukatif di dalamnya dalam memberikan unsur pembelajaran dalam merepresentasikan kenyataan dan mengungkap kembali fakta yang ada dalam kehidupan. Sehingga mengandung pengetahuan yang bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya,” tutup Taat.