REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Meski usianya hampir menginjak 70 tahun, Farida masih memiliki fisik yang kuat. Tergolong sebagai masyarakat lanjut usia (lansia), nenek berjilbab ini ingin segera mendapatkan suntikan vaksin Covid-19, begitu beredar berita soal pelaksanaan vaksinasi bagi lansia.
Tak hanya pada vaksinasi dosis pertama dan kedua, ia juga bersemangat untuk segera menerima vaksin dosis ketiga atau vaksin booster. “Dari vaksin pertama keluar, saya bilang ke anak saya kalau saya mau vaksin. Sudah kesadaran sendiri,” ujar Farida (69 tahun), Kamis (13/1/2022).
Ia menjadi salah seorang peserta vaksin booster Covid-19 di Kota Bogor hari itu. Farida diantar dari rumahnya di perumahan Bogor Country, Kelurahan Curug, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor menuju sentra vaksin di Puskesmas Semplak, Kota Bogor. Hanya berjarak 2,5 kilometer dari rumah Farida.
Farida mengaku menerima informasi sehari sebelumnya dari RT dan RW setempat mengenai kick off vaksin booster di Kota Bogor yang diprioritaskan bagi lansia. Mengenakan pakaian serba biru tua dan berbekal kartu vaksin, ia mengantre bersama barisan lansia lain di halaman parkir Puskesmas Semplak yang berpayung tenda.
Memasuki ruangan vaksinasi, Farida disambut oleh seorang tenaga kesehatan (nakes) berpakaian magenta. Menyapanya dengan lembut, sambil memeriksa tekanan darah Farida sebelum memasukkan jarum suntik berisi 0,25 CC vaksin Astrazeneca.
“Beda waktu vaksin pertama dan kedua pakai vaksin Sinovac. Alhamdulillahh sekarang saya baik-baik saja. Demi kekebalan diri sendiri,” katanya sambil terkekeh.
Sama halnya dengan Farida, seorang lansia asal Kelurahan Curug Mekar, Djidon Johanis Lalujan (72 tahun), mengaku bersedia divaksinasi baik dosis pertama, kedua, dan ketiga demi kekebalan diri sendiri. Meski sebagian besar waktunya dihabiskan di rumah, kakek Djidon sesekali masih beraktivitas dan bertemu orang banyak di luar rumah.
Karena itu, ia merasa perlu menerima vaksin booster guna antisipasi ketika sedang tidak di rumah saja. Sebab, setelah disuntik vaksin, Djidon merasa lebih aman untuk beraktivitas.
“Begitu dapat informasi dari RT dan RW, juga ada di aplikasi PeduliLindungi, saya langsung ikuti saja aturan pemerintah. Ini kan demi kebaikan kita bersama. Nggak sakit sama sekali kok,” tuturnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno mengaku takjub melihat antusiasme para lansia yang bersedia disuntik vaksin booster. Sebab, kehadiran para lansia peserta vaksin di 25 puskesmas se-Kota Bogor melebihi ekspektasinya.
Ia tak menampik, keberhasilannya pada kick off vaksin booster kali ini merupakan buah kerja sama dengan para camat dan lurah. Dimana mereka mengerahkan pemerintah di wilayah untuk menggalakkan sasaran vaksinasi, terutama para lansia.
“Biasanya kan awal-awal lansia agak sulit. Kita ke puskesmas, rumah sakit, pada nggak datang. Nah ini kita koordinasi dengan wilayah, dengan camat, lurah untuk penggerakan sasaran,” ujar Retno.
Dari data Dinkes Kota Bogor, lansia dan pelayan publik yang menjadi target vaksin booster ada sebanyak 112.689 orang. Dimana 34.698 di antaranya merupakan lansia yang sudah divaksinasi sejak enam bulan lalu.
Baca juga : Cara Cek Vaksinasi Booster di Pedulilindungi
Retno menyebutkan, jenis vaksin yang digunakan untuk vaksin booster di Kota Bogor ialah Astrazeneca setengah dosis atau 0,25 CC, atau Pfizer setengah dosis atau 0,15 CC. Melihat ketersediaan vaksin yang ada, diperkirakan selama tiga hari ke depan vaksin yang digunakan ialah Astrazeneca.
Turut hadir dan divaksinasi di Puskesmas Semplak, Komandan Korem 061 Suryakencana, Brigjen TNI Achmad Fauzi. Menurut dia, Kota Bogor merupakan yang pertama di wilayah Komando Resor Militer 061/Surya Kencana yang melaksanakan vaksinasi Covid-19 dosis booster.
Empat daerah lainnya, Kabupaten Bogor, Kota Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Cianjur masih menunggu persiapan. “Alhamdulillahh sangat meriah dan sangat luar biasa. Artinya masyarakat sekarang sangat peduli dan mendukung pelaksanaan vaksinasi booster yang kita lakukan,” kata Fauzi.