REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah diharapkan segera membangun komunikasi dengan Pemerintah Malaysia terkait manajemen sungai dan aliran air di antara kedua negara di wilayah perbatasan Kalimantan Utara (Kaltara).Hal itu disampaikan Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) dari daerah pemilihan Kaltara, Deddy Yevri Hanteru Sitorus, dalam keterangan persnya, Rabu (13/1/2022).
Deddy mengaku dirinya sedang berada di Kaltara untuk menemani serta membantu warga yang menjadi korban banjir di wilayah Kabupaten Nunukan. Setidaknya sebanyak 1374 rumah warga di 5 kecamatan terendam air banjir.
Menteri Sosial Tri Rismaharini juga ikut turun ke lapangan untuk memberikan bantuan pada 9-10 Januari 2022 lalu. Dan Deddy juga turut mendampingi Risma, yang juga Ketua DPP PDIP. Bahkan karena kerja tersebut, keduanya tak bisa hadir di acara puncak perayaan HUT PDIP ke-49 di Jakarta.
Dari pengalaman di lapangan, bertemu dengan warga masyarakat dan aparat pemerintahan setempat, Deddy mengatakan bahwa banjir tersebut merupakan banjir kiriman dari Malaysia. Hulu Sungai Sembakung, yang debit airnya mengalir deras ke pemukiman, berada di wilayah Malaysia.
Deddy memuji langkah Menteri Risma yang turun langsung ke lokasi bersama aparat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Bahkan gambar dan video Risma bersama Deddy menaiki sampan mengantar bantuan ke rumah warga, menjadi viral.
"Saya mengapresiasi kecepatan respon Bu Risma yang hanya koordinasi dua hari langsung turun sampai ke pedalaman. Beliau sangat peduli dengan penderitaan warga perbatasan. Selain membantu warga korban, juga menyempatkan diri hingga tengah malam memeriksa langsung penyaluran berbagai jenis bantuan kepada rakyat miskin," urai Deddy Yevri dalam keterangan persnya.