REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan pengemudi ojek daring atau online (ojol) mendatangi Polsek Pamulang, Tangerang Selatan, Banten. Peristiwa itu terekam dalam sebuah video yang viral di media sosial. Kapolsek Pamulang, Kompol Sujarwo pun membenarkan adanya aksi penggerudukan di Mapolsek Pamulang.
Ia menjelaskan, insiden ini merupakan buntut dari adanya dugaan kesalahpahaman yang berujung aksi pemukulan terhadap seorang pengemudi ojek daring yang dilakukan oleh anggota TNI Angkatan Laut (AL) pada Ahad (9/1) sekitar pukul 18.00 WIB. "Ada cek-cok di situ, terjadi kesalahapahaman (hingga) pumukulan ya, akhirnya ada beberapa ada masyarakat yang melerai ya sudah ke polsek ternyata diketahui bahwa itu (terduga pelaku) oknum TNI AL," kata Sujarwo saat dikonfirmasi, Senin (10/1).
Sujarwo menyebut, pihaknya telah melakukan upaya mediasi kepada korban dan pelaku. Namun, hal ini tidak tidak menemukan titik terang bagi kedua belah pihak. "Kami lakukan langkah-langkah untuk mempertemukan di polsek kedua belah pihak, tapi ternyata belum bisa selesai, si terlapor ini anggota TNI AL," ucap dia.
Sujarwo menambahkan, saat ini, kasus tersebut telah diambilalih oleh Polisi Militer Angkatan Laut (POM AL). Ia pun enggan berkomentar lebih jauh lagi mengenai insiden itu. Sebab, jelas dia, hal itu telah menjadi wewenang pihak TNI AL. "Penanganan perkaranya ditangani oleh POM AL," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Komandan Rayon Militer (Danramil) Ciputat Kodim 05/06, Kapten Arh Samsuri. Dia mengatakan, penanganan kasus dugaan pemukulan itu sudah dilimpahkan ke POM AL.
"Intinya proses hukum terus berjalan, nanti akhir daripada BAP (berita acara pemeriksaan), disana nanti ada hasilnya. Keputusannya ada di POM AL," ungkap Samsuri.
Meski demikian, Samsuri belum menyampaikan secara rinci identitas pelaku penganiayaan tersebut. Dia hanya mengatakan bahwa pelaku berpangkat Mayor. "Kalau informasinya (pangkat) Mayor," tutur dia.