Senin 10 Jan 2022 10:23 WIB

Jembatan Penghubung Layang Bojonggede akan Terintegrasi dengan Park and Ride

Sky bridge menghubungkan Stasiun dan Terminal Bojonggede sepanjang sekitar 300 meter.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Antrian calon penumpang KRL di Stasiun Bojonggede, Kabupaten Bogor yang mengular hingga ke jalan raya, Senin (3/8). BPTJ Kemenhub akan membangun sky bridge yang menghubungkan Stasiun dan Terminal Bojonggede sepanjang 300 meter.
Foto: Rahayu Marini
Antrian calon penumpang KRL di Stasiun Bojonggede, Kabupaten Bogor yang mengular hingga ke jalan raya, Senin (3/8). BPTJ Kemenhub akan membangun sky bridge yang menghubungkan Stasiun dan Terminal Bojonggede sepanjang 300 meter.

REPUBLIKA.CO.ID,  BOGOR -- Badan Pengelolaan Transportasi Jabodetabek Kementerian Perhubungan (BPTJ Kemenhub) merencanakan membangun sky bridge atau jembatan penghubung layang di kawasan Bojonggede, Kabupaten Bogor pada tahun ini. Sky bridge akan menghubungkan Stasiun dan Terminal Bojonggede sepanjang sekitar 300 meter dengan nilai proyek Rp 16 miliar.

Direktur Sarana dan Prasarana BPTJ Kemenhub, Jumardi mengatakan, pembangunan jalan penghubung layang itu bakal terintegrasi dengan park and ride. Hanya saja, sambung dia, kawasan parkir terintegrasi itu rencananya diserahkan kepada swasta. Meski begitu, pihaknya bertugas untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor terkait pengadaan lahan.

Baca Juga

"Jadi sky bridge menghubungkan Stasiun dan Terminal Bojonggede. Dan itu nanti akan terintegrasi dengan ada rencana pembangunan park and ride. Itu nanti ada peminat dari swasta melakukan investasi," ujar Jumardi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/1).

Jumardi menjelaskan, berdasarkan data yang BPTJ, lebih dari 75 persen pergerakan di sekitar Stasiun dan Terminal Bojonggede didominasi oleh kendaraan roda dua dan transportasi umum. Dengan adanya sky bridge, kata dia, ketika dilakukan penataan kawasan dan rekayasa lalu lintas, dapat mengurangi kemacetan di kawasan tersebut.

Hanya saja, yang menjadi masalah adalah ada pasar tradisional di antara Stasiun dan Terminal Bojonggegde. Pihaknya belum memperkirakan seberapa besar dampak kemacetan akibat pasar tumpah yang kerap memakan badan jalan raya itu.

"Kalau dilakukan rekayasa lalu lintas sistem satu arah, akan signifikan mengurangi kemacetan. Misal angkutan umum masuk dulu ke terminal, sedangkan motor parkir di park and ride, tinggal jalan masuk," jelas Jumardi.

Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin, mengatakan, pembangunan sky bridge sepanjang 300 meter untuk menghubungkan stasiun dan terminal tipe C di Bojonggegde. Selain memudahkan penumpang berganti moda, kata dia, kehadiran sky bridge juga bisa mengurangi kemacetan di kawasan padat aktivitas itu.

"Jadi sarana prasarana (dibangun) Kemenhub, insya Allah di tahun 2022 akan dibangun sky bridge untuk mengurangi kemacetan di Bojonggede. Jadi ada naik ke atas, ada lorong gitu, naik turunnya (penumpang) sudah diatur," ujar Ade.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement