Sabtu 08 Jan 2022 03:20 WIB

Legislator: Kominfo Kembali Gagal Lindungi Data Warga Indonesia

Kebocoran data mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Friska Yolandha
Seorang pejalan kaki melintas di depan Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) di Jakarta, Jumat (28/5). Anggota Komisi I DPR Sukamta kembali menyoroti bocornya data catatan medis pasien Covid-19 dan dijual di RaidForums.
Foto:

"Padahal saat ini saja Kominfo tidak punya kemampuan menangani permasalahan kebobolan data. Kominfo harus berkaca, sadar kemampuan diri. Selain itu, banyak negara di dunia khususnya Eropa mengkhususkan sebuah lembaga perlindungan data yang independen," ujar Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR itu.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI masih menelusuri kebenaran informasi terkait bocornya data pasien Covid-19 milik Kementerian Kesehatan dan dijual di forum gelap atau raid forum. "Masih ditelusuri kebenaran informasinya,” kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi saat dikonfirmasi Republika.co.id.

Dokumen yang bocor itu merupakan isi rekam medis pasien dengan total data sebesar 720 GB. Pengunggah juga memberi sampel medis sebanyak 3.26 GB atau sebanyak 6 juta.

Dalam situs itu juga ada keterangan dokumen "Centralized Server of Ministry of Health of Indonesia." Dalam unggahan tersebut, terdapat keterangan bahwa data yang bocor diunggah pada Kamis (6/1/2022) hari ini.

 

Data berukuran total 720 GB itu mencakup informasi rontgen dari nama pasien, nama rumah sakit, tanggal pengambilan rontgen, foto pasien, hasil tes Covid-19, CT scan, surat rujukan, surat rujukan BPJS, pasien rujukan antar rumah sakit, dan lain-lain. Peretas mengklaim data ini berasal dari "server terpusat Kementerian Kesehatan Indonesia" pada 28 Desember 2021.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement