REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menerjunkan tim untuk memantau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) yang menuju 100 persen. Tim ini diterjunkan utamanya memantau pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) di seluruh sekolah selama PTM berlangsung.
"Kami sudah menerjunkan tim ke seluruh sekolah untuk melakukan monitoring pelaksanaan PTM pada awal semester ini. Terutama dari sisi sekolah untuk memenuhi standar protokol kesehatan," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Budi Santosa Asrori.
Selama PTM berlangsung, penerapan prokes menjadi perhatian utama. Hal ini untuk mengantisipasi potensi penyebaran Covid-19 yang saat ini sudah landai di Provinsi DIY.
Berdasarkan hasil evaluasi sementara di masa menuju PTM 100 persen ini, prokes sudah dijalankan dengan baik. Terutama terkait kerumunan yang hingga saat ini belum ditemukan di lingkungan sekolah selama berlangsungnya PTM.
"Potensi kerumunan dan waktu antar jemput murid juga menjadi perhatian," jelas Budi.
PTM 100 persen di Kota Yogyakarta sendiri dilakukan secara bertahap yang diawali dengan kapasitas sekitar 70 persen. Menuju PTM 100 persen di semester genap tahun ajaran 2021/2022, juga sudah dimulai sejak 3 Januari kemarin dengan pelaksanaan uji coba selama dua pekan.
"Pelaksanaan PTM itu kami evaluasi. Jika kegiatan PTM berjalan dengan baik selama dua pekan, kami akan melaksanakan PTM seratus persen," ujarnya.
Budi pun tetap meminta seluruh sekolah yang melaksanakan PTM untuk tetap menjaga prokes. Ia meminta seluruh sekolah untuk tetap mewaspadai penyebaran Covid-19, khususnya setelah ditemukannya penyebaran varian Omicron di Indonesia.
"Tetap laksanakan prokes, pakai masker, jangan dilepas dan jaga jarak. Prokes adalah benteng aman agar terhindar dari Covid-19," tegasnya.
Sementara itu, sekolah-sekolah di Yogyakarta juga mengklaim sudah melaksanakan prokes dengan baik. Salah satunya MTSN 1 Yogyakarta yang menyebut pelaksanaan PTM secara teknis sudah mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah.
"Kami coba laksanakan PTM sejak 3 Januari sampai hari ini, semua siswa kondisinya sehat dan pembelajaran bisa berjalan lancar," kata Kepala MTSN 1 Yogyakarta, Muhammad Iriyadi.
Dalam mendukung terlaksananya prokes, pihak sekolah juga sudah menyediakan sarana dan prasarana pendukung. Mulai dari penyediaan tempat cuci tangan dengan sabun, hand sanitizer hingga melaksanakan pengecekan suhu.
Selain itu, penyemprotan disinfektan juga dilakukan dengan rutin yang bekerja sama dengan puskesmas setempat dan PMI. Dalam mencegah kerumunan saat antar jemput anak di sekolah, kata Iriyadi, ada jeda waktu dan pembatasan area antar jemput di lapangan sekolah.
"Saat istirahat (siswa juga) tetap di dalam ruangan kelas dan kami imbau bawa bekal makanan sendiri dari rumah. Ada petugas satgas di sekolah yang memantau dari kelas ke kelas," ujarnya.