Jumat 07 Jan 2022 15:35 WIB

Pemkab Sleman Luncurkan Layanan Terintegrasi Lansia

Selama ini, terdapat banyak layanan bagi lansia di Sleman tapi masih terkotak-kotak.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Bilal Ramadhan
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo.
Foto: @KustiniKSP
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman, Kustini Purnomo, meresmikan peluncuran program Layanan Lansia Terintegrasi (Lantip) di Kantor Kalurahan Banyuraden, Kapanewon Gamping. Peluncuran program itu dilakukan secara simbolis yang ditandai pemukulan gong.

Program yang diselenggarakan di tingkat kalurahan atau desa ini merupakan kerja sama sejumlah Konsultan Layanan Lansia Terintegrasi (LLT) Survey Meter bersama dengan Kalurahan untuk memberikan layanan terintegrasi bagi lansia.

Baca Juga

Konsultan LLT, Sri Mulyani mengatakan, Lantip merupakan program hasil dari penelitian yang dilakukan sejak 2018. Peluncuran layanan terintegrasi bagi lansia dimaksudkan mengoordinir berbagai layanan bagi lansia agar terintegrasi.

Selama ini, ia mengingatkan, terdapat banyak layanan bagi lansia tapi masih terbagi-bagi atau masih terkotak-kotak. Karenanya, Lantip memang dimaksudkan untuk mengoordinir layanan-layanan tersebut, sehingga dapat terintegrasi.

Sri menekankan, Kalurahan Banyuraden merupakan kalurahan di Kabupaten Sleman yang terpilih menjadi pilot project bagi implementasi program Lantip tersebut. Selain di Sleman, program ini juga mulai diuji cobakan di Yogyakarta dan bali.

"Sleman dipilih jadi lokasi uji coba dalam implementasi Lantip ini seperti kita ketahui angka harapan hidup di Sleman ini tinggi dan jumlah lansianya banyak," kata Sri.

Bupati Sleman, Kustini Purnomo menuturkan, Pemkab Sleman turut mendukung penuh implementasi Lantip yang diselenggarakan di Kalurahan Banyuraden itu. Terlebih, program itu sebagai usaha nyata tingkatkan kualitas kesehatan lansia di Sleman.

Kustini berpendapat, program terintegrasi untuk melayani warga lansia tersebut merupakan salah satu inovasi yang sangat baik dihadirkan bagi masyarakat yang ada di Sleman. Karenanya, program ini perlu mendapat dukungan dari semua elemen.

"Serta, perlu diimplementasikan tidak hanya dalam pelayanan kesehatan, namun juga dapat diimplementasikan dalam program-program sosial dan lainnya," ujar Kustini.

Saat ini, selain melaksanakan vaksinasi anak 6-11 tahun, Sleman masih pula menggenjot vaksinasi bagi warga lansia. Data Dinkes Sleman sampai pertengahan Desember 2021, vaksinasi untuk lansia di Sleman sudah mencapai 81 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement