Selasa 04 Jan 2022 09:44 WIB

Lembaga Bahasa Universitas BSI akan Terapkan WWE di Lingkungan Kampus

Program WWE difokuskan agar dalam sehari seluruh stakeholder wajib berbahasa Inggris

Universitas BSI akan membuat program WWE (Wednesday with English). Program kerja ini difokuskan agar dalam sehari, seluruh stakeholder dan staf Universitas BSI wajib untuk berbicara menggunakan Bahasa Inggris.
Foto: Universitas Bina Sarana Informatika
Universitas BSI akan membuat program WWE (Wednesday with English). Program kerja ini difokuskan agar dalam sehari, seluruh stakeholder dan staf Universitas BSI wajib untuk berbicara menggunakan Bahasa Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Bahasa Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) telah melaksanakan evaluasi bersama pimpinan, yang diadakan di gedung rektorat Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, pada Rabu (29/12/2021) lalu.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh rektor, wakil rektor 1 bidang akademik, wakil rektor 2 non akademik, ketua program studi dan kepala bagian di Universitas BSI. Evaluasi dilaksanakan secara hybrid, yang juga berlansung secara daring melalui Zoom. Menurut Jimmi, selaku ketua Lembaga Bahasa Universitas BSI mengatakan, agenda pembahasan evaluasi tersebut yakni, laporan kegiatan selama 1 semester dan program yang akan dijalankan untuk semester selanjutnya.

Baca Juga

“Lembaga bahasa telah melakukan beberapa program kerja, salah satunya yang paling luar biasa pada semester ini adalah pelatihan TOEFL secara online, yang dilakukan selama satu bulan. Hal ini tentunya tidak luput dari dorongan dan dukungan dari wakil rektor 1 bidang akademik, Diah Puspitasari,” tutur Jimmi, Rabu silam.

Ia menjelaskan, hal ini tentunya memicu semangat lembaga bahasa Universitas BSI, untuk terus belajar dan berkembang kembali. “Oleh karenanya, untuk program kerja semester selanjutnya, kami berkeinginan untuk membuat program WWE (Wednesday with English). Program kerja ini difokuskan agar dalam sehari, seluruh stakeholder dan staf Universitas BSI wajib untuk berbicara menggunakan Bahasa Inggris,” pungkasnya.

Hal ini, tentunya mendapatkan respon yang baik dari rektor Universitas BSI, Dr Mochamad Wahyud. Dalam evaluasi ini, Dr Wahyudi memberikan saran yang membangun untuk kemajuan lembaga bahasa Universitas BSI. Ia menyarankan, lembaga bahasa Universitas BSI dapat melakukan studi banding ke lembaga bahasa UI dan UGM, serta untuk menjalin kerja sama dengan PLTI (Pusat Layanan Tes Indonesia) di wilayah Yogyakarta.

“Saya ingin, lembaga bahasa Universitas BSI tidak hanya menjadi lembaga yang hanya nama saja di kampus. Namun juga dapat menjadi sebuah lembaga yang diperhitungkan oleh kampus-kampus lain sebagai lembaga yang memiliki kredibilitas,” tandas Wahyudi, dalam siaran pers, Selasa (4/1/2022).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement