Selasa 04 Jan 2022 06:02 WIB

Luhut: Negara Lain Bisa Belajar Penanganan Covid-19 di Indonesia

Hampir tidak ada negara di dunia yang telaten menangani pandemi seperti Indonesia.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Muhammad Fakhruddin
Luhut: Negara Lain Bisa Belajar Penanganan Covid-19 di Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan (kiri).
Foto: DOK DBL
Luhut: Negara Lain Bisa Belajar Penanganan Covid-19 di Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, jumlah negara yang melaporkan temuan kasus dengan varian Omicron semakin meningkat, yakni menjadi 132 negara. Sementara itu, Indonesia berada di peringkat ke-40 dengan jumlah kasus Omicron per Senin (3/1) mencapai 152.

Sebanyak 23 persen atau 34 orang di antaranya pun telah dinyatakan sembuh. Luhut menilai, kondisi ini menunjukan bahwa penularan varian Omicron di Indonesia masih lebih baik dibandingkan negara lainnya.

Baca Juga

“Jadi angka ini memang masih kita lihat cukup baik dibandingkan yang lain,” ujar Luhut di Kantor Presiden, dikutip pada Selasa (4/1).

Luhut mengatakan, perkembangan Covid-19 yang masih rendah di Indonesia ini salah satunya disebabkan karena kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan.

“Kenapa kita lebih bagus dari banyak negara lain seperti misalnya, katakanlah India yang sama sekarang juga sedang mengalami Omicron. Saya ingin sampaikan, dari pengamatan kami, karena kita lebih disiplin pemakaian masker misalnya, dibandingkan misalnya di negara Amerika atau di Inggris atau mana saja,” jelasnya.

Selain itu, terkendalinya kasus Covid-19 di Indonesia juga tak terlepas dari upaya pemantauan rutin yang dilakukan oleh pemerintah. Menurut dia, kondisi ini hampir tak terjadi di banyak negara di dunia. Pemerintah juga melibatkan berbagai pakar untuk mendeteksi temuan kasus baru.

“Jadi kita tidak perlu merasa bahwa kita ini seperti kalah dengan yang lain. Tidak. Kita justru orang lain mulai sekarang berkaca pada kita, kenapa Indonesia bisa memelihara seperti sekarang ini,” kata Luhut.

Luhut mengatakan, pengalaman penanganan Covid-19 di Indonesia sendiri juga lebih baik dibandingkan negara lain. Sebab, sambungnya, hampir tidak ada negara di dunia yang telaten dalam menangani pandemi seperti Indonesia.

“Artinya terpadu, terintegrasi, holistik, dan ada meeting regular yang dilakukan dari mulai pimpinan tertinggi sampai ke bawah. Nah itu salah satu yang membuat kita dalam posisi seperti sekarang ini,” lanjut dia.

Karena itu, dengan kondisi kasus yang tetap terkendali seperti saat ini, maka negara lain bisa belajar dari upaya penanganan Covid-19 di Indonesia.

“Orang bisa belajar dari kita mungkin melihat bagaimana kita menangani,” tambah Luhut.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menambahkan, hingga saat ini total kasus terkonfirmasi positif Omicron di dunia mengalami kenaikan dari 184 ribu pada pekan lalu menjadi 408 ribu. Jumlah negara yang mendeteksi varian inipun juga bertambah dari 115 negara pada pekan lalu menjadi 132 negara.

Kasus varian Omicron saat ini paling banyak ditemukan di daerah Eropa, Inggris, Denmark, dan Amerika yang jumlah kasusnya mencapai lebih dari 20 ribu. Di India pun juga mengalami peningkatan yang mencapai lebih dari 1.700 kasus. Sedangkan di Afrika Selatan kasusnya mulai mengalami penurunan menjadi sekitar 1.800 kasus.

“Negara di Asia Tenggara yang di atas kita adalah Singapura 1.600 dan Thailand 1.500. Indonesia ada di posisi 40, jumlahnya per hari ini 152,” kata Menkes Budi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement