Senin 03 Jan 2022 00:30 WIB

Komisi D: Warga Surabaya dari Luar Kota Disarankan Tes Usap

Seluruh warga Surabaya diminta tidak mengendurkan protokol kesehatan.

Ilustrasi Covid-19 varian Omicron
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pimpinan Komisi D Bidang Kesra DPRD Kota Surabaya menyarankan warga yang baru saja bepergian dari luar kota untuk melakukan tes usap. Hal ini menyusul adanya pasien pertama terdeteksi terinfeksi Covid-19 varian Omicron di Jatim. "Ini bukan berarti kita paranoid. Ini untuk menjaga-jaga agar kejadian lonjakan Covid-19 pada pertengahan 2021 karena adanya varian Delta, tidak terulang kembali. Mari bersama-sama menjaga agar kota ini tidak ada lagi lonjakan Covid-19," kata Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah di Surabaya, Jatim, Ahad (2/1).

Ia mengatakan berdasarkan informasi yang diperoleh bahwa Kepala Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga (Unair), Maria Inge Lusida menyebut pasien pertama di Surabaya yang terpapar varian Omicron setelah berlibur di Bali. Apalagi, lanjut dia, momen Natal dan Tahun Baru 2022, banyak warga Surabaya yang berlibur ke luar kota, luar provinsi bahkan ke luar negeri.

Baca Juga

"Makanya kami meminta agar semua yang telah bepergian untuk melakukan tes usap, atau melakukan karantina dulu," katanya.

Ia juga meminta kepada Pemkot Surabaya khususnya Satgas Covid-19 untuk kembali gencar melakukan pengawasan di fasilitas-fasilitas umum yang sudah dibuka, seperti taman, mal, pusat perbelanjaan atau pasar. "Kami tidak ingin kelonggaran yang telah diberikan Pemkot Surabaya ini menjadi penyebab melonjaknya lagi Covid-19. Mari bersama-sama, saling bekerja sama agar Covid-19 ini tidak melonjak lagi. Kami pasti bisa jika saling bekerja sama dan meningkatkan kesadaran," katanya.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya meminta seluruh warga Surabaya untuk tidak mengendurkan protokol kesehatan (prokes). Menurut dia, kesadaran masyarakat untuk selalu taat prokes, utamanya di tempat-tempat umum memang sudah bagus. Meski begitu, ia masih sering menemukan warga yang tidak taat, seperti tidak menjaga jarak atau tidak mengenakan masker dengan benar. 

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur dr Erwin Astha Triyono sebelumnya membenarkan adanya pasien Covid-19 varian Omicron pertama di Jawa Timur. Meski begitu, Erwin saat dikonfirmasi wartawan belum memberikan jumlah pasien yang terinfeksi dan riwayat perjalanan pasien sebab masih dalam tahap koordinasi. "Benar (ada pasien terinfeksi Covid-19 varian Omicron, Red). Nanti akan disiapkan materi prees release, koordinasi antara tim humas, Dinkes Surabaya dan Jatim," kata Erwin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement