REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Daerah Istimewa Yogyakarta menegaskan bahwa penularan virus corona varian Omicron belum terdeteksi di DIY.
"Omicron belum terdeteksi di Yogyakarta sampai rapat kita kemarin, semoga tidak masuk," kata Wakil Ketua Sekretariat Satgas Covid-19 DIY Biwara Yuswantana di Kantor BPBD DIY di Yogyakarta, Kamis.
Untuk mencegah varian Omicron masuk DIY, Pemda DIY akan memperketat penerapan protokol kesehatan (prokes), utamanya di objek-objek wisata yang berpotensi menjadi tempat kerumunan wisatawan saat tahun baru. Menurut dia, pengetatan penerapan prokes tersebut tidak lagi disertai dengan penyekatan di perbatasan wilayah yang menjadi pintu masuk wisatawan luar daerah ke DIY.
"Bahwa akan ada banyak wisatawan yang masuk, yang perlu dijaga adalah bagaimana mereka tidak membawa virus ketika beraktivitas di DIY, " ujar Biwara.
Untuk memperkuat pengawasan para pendatang dari luar kota atau munculnya kerumunan hingga tingkat desa saat tahun baru, Pemda DIY bakal mengaktifkan kembali Satgas Desa yang sudah terbentuk."Konsolidasi, aktivitas satgas-satgas di tingkat desa sampai tingkat dusun perlu ditingkatkan lagi sehingga mereka semua bisa ikut mengawasi prokes di tingkat terbawah," ujar dia.
Pemda DIY juga bakal menutup tempat-tempat yang berpotensi menjadi tempat berkumpulnya orang saat malam tahun baru, termasuk alun-alun."Dengan penerapan prokes dan vaksinasi yang sudah mencapai 88 persen di bulan Desember ini sehingga menjadi kondisi yang memperkuat ketahanan orang terhadap virus," kata dia.
Apabila ditemukan sampel COVID-19 yang mencurigakan, Biwara memastikan Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY bakal langsung menyerahkan sampel untuk dilakukan pemeriksaan whole genom sequencing (WGS) ke Pokja Genetik UGM."Karena di DIY yang memiliki kemampuan untuk mendeteksi jenis varian baru hanya laboratorium UGM," kata dia.