Rabu 29 Dec 2021 21:16 WIB

DKI Siapkan 700 Bilik Isolasi Covid untuk Pengungsi Banjir

DKI bersiap hadapi bencana banjir di puncak musim penghujan Januari-Februari.

Warga beraktivitas di area rawan banjir di Kebon Pala II, Kampung Melayu, Jakarta. BPBD Provinsi DKI Jakarta menyiapkan sedikitnya 700 bilik isolasi untuk mengantisipasi pengungsi terpapar Covid-19 saat evakuasi ketika bencana banjir.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga beraktivitas di area rawan banjir di Kebon Pala II, Kampung Melayu, Jakarta. BPBD Provinsi DKI Jakarta menyiapkan sedikitnya 700 bilik isolasi untuk mengantisipasi pengungsi terpapar Covid-19 saat evakuasi ketika bencana banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta menyiapkan sedikitnya 700 bilik isolasi untuk mengantisipasi pengungsi terpapar Covid-19 saat evakuasi ketika bencana banjir. Plt. Kepala BPBD DKI Jakarta Sabdo Kurnianto menjelaskan bilik isolasi tersebut merupakan sarana pendukung yang diserahkan ke lima wilayah kota administratif dan Kabupaten Kepulauan Seribu.

"Jumlah sarana pendukung menghadapi musim hujan sebagai berikut, tenda pengungsi 70 unit, velbed 720 buah dan bilik isolasi 700 buah," kata Sabdo dalam Apel Penugasan Penanganan Bencana dan Pendistribusian Sarana Pendukung Musim Hujan di Kantor BPBD Jakarta, Rabu (29/12).

Baca Juga

Sabdo menjelaskan bahwa sebanyak 170 personel BPBD DKI ditugaskan untuk penanggulangan bencana yang akan ditempatkan di lima wilayah kota dan Kabupaten Kepulauan Seribu. Sejumlah sarana pendukung yang disiapkan untuk menghadapi musim hujan, yakni 230 unit perahu karet, pelampung (ring boy) sebanyak 460 buah, tenda pengungsi 70 unit, velbed 720 buah dan bilik isolasi 700 buah.Selain itu, konsumsi dan logistik, obat-obatan, vitamin hingga popok bayi juga telah disiapkan oleh BPBD.

Kesiapsiagaan personel dan sarana ini merupakan rangkaian kegiatan antisipasi puncak musim hujan di DKI Jakarta yang diperkirakan pada Januari hingga Februari 2022. "Berdasarkan perkiraan BMKG, Jakarta akan mengalami puncak hujan dan potensi rob pada Januari dan Februari 2022. Dalam rangka mengantisipasi kejadian genangan atau banjir, maka diperlukan kesiapsiagaan sumber daya di Provinsi DKI Jakarta," imbuh Sabdo.

BMKG mengimbau Pemprov DKI Jakarta dan warga untuk melakukan berbagai antisipasi menghadapi musim penghujan, serta kemungkinan muncul bencana hidrometeorologi akibat curah hujan meningkat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement