REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah terus gencarkan edukasi publik dalam hal penanganan Covid-19 terutama dalam periode Natal dan Tahun Baru (Nataru). Salah satunya melalui peluncuran Buku Saku Tanya Jawab Nataru 2021/2022 yang dapat dimanfaatkan masyarakat luas.
Pemerintah juga memperkenalkan jingle penanganan Covid-19 bertajuk #mulaidarikamu guna mengingatkan warga akan pentingnya protokol kesehatan dan vaksinasi. Pada Selasa (21/12) lalu, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia bersama mitra strategis terkait lainnya, yakni Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, meluncurkan Buku Saku Tanya Jawab Nataru 2021/2022.
Dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (29/12), Launching Buku Saku Natal dan Tahun Baru dari Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB9)- KPCPEN , Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo, Usman Kansong, menyatakan, meski penanganan pandemi di Indonesia menunjukkan perbaikan signifikan dan terkendali pada tingkat rendah, namun semua pihak harus tetap waspada.
“Lonjakan kasus gelombang ketiga Covid-19 mungkin saja terjadi mengingat perkembangan kasus Covid-19 di beberapa negara mengalami peningkatan, dinamika kedisiplinan masyarakat terhadap kerumunan dan menjalankan protokol kesehatan, potensi peningkatan mobilitas masyarakat selama Nataru 2021, perkembangan mutasi virus Covid-19, khususnya varian Omicron yang sudah ditemukan di Indonesia, cakupan vaksinasi dosis lengkap masyarakat yang belum merata, hingga pola peningkatan kasus yang signifikan pada tiga agenda libur panjang sebelumnya,” papar Usman.
Atas dasar tersebut, dikatakan Usman, pemerintah telah membuat kebijakan multisektor yang berperan dalam pengaturan aktivitas sosial masyarakat selama peribadatan Natal 2021 dan perayaan Tahun Baru 2022. Terkait hal itu, ujarnya, Buku Saku Tanya Jawab Nataru 2021/2022 dapat menjadi pedoman yang bisa dipergunakan oleh semua lembaga serta masyarakat dalam beraktivitas selama perayaan Natal dan Tahun Baru.
:Berbagai macam informasi terkait situasi terkini pandemi Covid-19, potensi terjadinya gelombang ketiga, dan aturan yang dikeluarkan terkait perayaan Natal dan Tahun Baru sudah tertuang dalam buku saku dimaksud," ujarnya.
Usman juga menyampaikan, bahwa pemerintah juga meluncurkan jingle penanganan pandemi untuk terus mengingatkan masyarakat akan pentingnya prokes dan vaksinasi. Jingle ini merupakan bagian dari kampanye #mulaidarikamu, yakni gerakan yang diinisiasi Dirjen IKP Kominfo melalui berbagai media, guna membangun peran kolektif masyarakat di masa pandemi melalui semangat saling bantu dan edukasi hidup sehat.
Usman mengatakan, jingle diluncurkan dalam rangka menyambut Nataru yang berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya terjadi lonjakan kasus pasca-liburan. Sehingga, ini adalah momen yang tepat untuk kembali mengingatkan masyarakat akan pentingnya prokes dan vaksinasi. Jingle tersebut dinyanyikan oleh Hamigad Yehu Goma yang terkenal dengan nama Uncle T, putra Indonesia berasal dari Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur.
Baik buku saku maupun jingle disusun dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami setiap kalangan. Khusus buku, juga dilengkapi dengan beberapa infografis yang akan memudahkan para pembaca dari berbagai kalangan untuk paham aturan yang dilakukan pemerintah selama nataru.
“Ini adalah bentuk ikhtiar bersama dari pemerintah agar semua kalangan masyarakat bisa memahami kondisi terkini dan bisa saling melindungi satu sama lain,” ujar Usman.
“Dengan adanya upaya-upaya penguatan komunikasi publik ini, kami percaya bersama-sama dengan informasi yang benar, maka kita bisa mencegah terjadinya peningkatan penularan Covid-19,” ujarnya.
Buku Saku Tanya Jawab Nataru dapat diakses bersama dengan kompilasi informasi Covid-19 lainnya terkait Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 pada tautan s.id/nataru2021. Sedangkan jingle #mulaidarikamu dipublikasikan melalui kanal-kanal informasi seperti radio dan media sosial.