Selasa 28 Dec 2021 07:03 WIB

Balai Pengembangan Industri Persepatuan Raih Predikat WBBM

BPIPI bertekad fokus mengoptimalkan potensi IKM persepatuan.

Kegiatan Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia.
Foto: Dok. Bal
Kegiatan Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah mengantongi predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) pada 2019, kini Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) menerima predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) Tahun 2021.

Dalam acara Apresiasi dan Penganugerahan Zona Integritas Menuju WBK-WBBM yang diselenggarakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), BPIPI menerima penghargaan WBBM bersama tiga unit kerja lain dari Kementerian Perindustrian.  

“Pencapaian BPIPI sebagai satu-satunya UPT di bawah Ditjen IKMA Kemenperin yang meraih penghargaan WBBM 2021 ini tentu sangat membanggakan. Kami terus mendorong komitmen organisasi terhadap integritas dan profesionalitas untuk memberikan pelayanan terbaik dan inovasi berkelanjutan bagi para IKM,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kemenperin, Reni Yanita di Jakarta, semalam.

Menurut Reni, predikat WBBM yang diterima BPIPI menunjukkan bahwa unit pelayanan BPIPI memiliki budaya kerja yang anti korupsi dan pelayanan prima. Sinergi seperti yang disampaikan Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin saat memberikan arahan pada acara Apresiasi dan Penganugerahan Zona Integritas Menuju WBK-WBBM Tahun 2021 secara daring.

“Segala upaya nyata harus terus diselenggarakan oleh unit-unit kerja dibawah kementerian, lembaga, maupun pemerintah daerah agar masyarakat dapat menikmati ragam pelayanan publik yang lebih cepat, mudah, murah, dan inklusi,” ujarnya.

Kedepan BPIPI terus melanjutkan upaya pengembangkan produk, kreativitas, promosi, penumbuhan dan pengembangan IKM serta hubungan kemitraan untuk meningkatkan daya saing IKM persepatuan sebagai potensi sumber daya daerah dan berdampak pada penguatan ekosistem industri persepatuan yang lebih luas. 

Dalam praktiknya, BPIPI turut melaksanakan pengembangan dan peningkatan kreativitas produk, pelaksanaan bantuan informasi pasar, promosi dan pemasaran, penguatan industri 4.0, peningkatan kemampuan IKM agar dapat mengekspor produknya. 

Beberapa program untuk mendukung pelaku bisnis industri kecil dan menengah persepatuan, di antaranya berupa layanan uji persepatuan, inkubator bisnis teknologi persepatuan, ekosistem digital Indonesia Footwear Network, hingga kompetisi kreatif skala nasional Indonesia Footwear Creative Competition.

“BPIPI berupaya terus berkontribusi dalam penguatan ekosistem menjadi ekosistem industri persepatuan nasional melalui pendampingan terintegrasi, penguatan kemitraan, kolaborasi, dan mendorong IKM agar tembus pasar ekspor,” kata Reni. 

Dalam menjalankan pelayanan public, BPIPI mengedepankan kualitas pelayanan yang berorientasi pada masyarakat, khususnya dalam memfasilitasi IKM persepatuan di Indonesia.

Balai yang memiliki motto Salam Sepatu (Semangat-Cepat-Jitu), ini memiliki visi untuk menjadi organisasi layanan publik dengan inovasi yang berkelanjutan, administrasi dan birokrasi yang sederhana, operasional dan pelayanan yang cepat, tepat, akuntabel, informatif, akurat, terpercaya dan mudah diakses. 

“BPIPI akan fokus mengoptimalkan potensi IKM persepatuan menghasilkan produk yang lebih baik (dalam hal service, safety, quality, cost, delivery and morale), agar IKM mampu bermitra dengan industri besar,” kata Reni.

"Selain itu Hasil pembinaan dan kolaborasi yg dilakukan oleh BPIPI yang berkesinambungan menghasilkan produk IKM persepatuan berkualitas dan beberapa diantaranya sudah ekspor," ujar Reni menambahkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement