Kamis 23 Dec 2021 14:55 WIB

Paman Birin Pimpin Apel Pengamanan Jelang Nataru 2021

Operasi lilin akan digelar selama sepuluh hari, mulai 24 Desember 2021-2 Januari 2022

Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Sahbirin Noor memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin 2021, dalam rangka kesiapan mengawal kondusivitas dan keamanan Perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru ( Nataru) 2022.
Foto: Pemprov Kalsel
Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Sahbirin Noor memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin 2021, dalam rangka kesiapan mengawal kondusivitas dan keamanan Perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru ( Nataru) 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARBARU -- Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Sahbirin Noor memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin 2021, dalam rangka kesiapan mengawal kondusivitas dan keamanan Perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru ( Nataru) 2022. Gelar apel dilaksanakan di Lapangan SATPAS Km 21, Landasan Ulin, Banjarbaru, Kamis (23/12). Sahbirin Noor atau akrab disapa Paman Birin bertindak sebagai inspektur upacara, didampingi Kapolda Kalsel Irjen Pol Rikwanto serta Danrem 101/Antasari Brigjen TNI Firmansyah.

Disampaikan, operasi lilin akan digelar selama sepuluh hari, mulai 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022. Kapolri Jenderal Listo Sigit Prabowo melalui amanatnya yang dibacakan gubernur, menyebut, Polri telah menyiapkan 83.917 personel Polri, 15.842 personel TNI, serta 55.086 personel instansi terkait lainnya.

Baca Juga

Seluruh personel akan ditempatkan di pos pengamanan juga pos pelayanan di pusat keramaian, termasuk akses bandara dan pelabuhan. Tentu ujarnya dengan menerapkan protokol kesehatan.

“Pengamanan ini jangan dianggap agenda rutin biasa. Jangan sampai menimbulkan kluster baru Covid-19,” pesan Kapolri.

photo
Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Sahbirin Noor memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin 2021, dalam rangka kesiapan mengawal kondusivitas dan keamanan Perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru ( Nataru) 2022. - (Pemprov Kalsel)

Lanjutnya, berdasarkan mapping kerawanan, ada beberapa prediksi gangguan kantibmas yang harus diantisipasi, antara lain ancaman terorisme dan radikalisme, sabotase. Kemudian pesta minuman keras dan penyalahgunaan narkoba, aksi perusakan fasilitas umum, berbagai aksi kriminalitas, hingga bencana alam.

“Saya harapkan seluruh kasatwil mampu menentukan langkah antisipasi yang proaktif dan aplikatif serta cara bertindak yang efektif dan efisien, sesuai karakteristik kerawanan yang ada,” ujar Jenderal Listyo Sigit.

“Laksanakan pengamanan secara profesional dan proporsional, bertindak tegas tapi juga humanis. Mantapkan kerja sama, sinergi, dan solidaritas,” tegas Gubernur, saat membacakan amanah Kapolri.

Ditemui usai upacara, Kapolda Kalsel Irjen Pol Rikwanto mengungkapkan, sejauh ini keadaan Kalimantan cukup kondusif baik dari segi sosial maupun kerukunan beragama. Namun, tindakan preventif tentu harus dilakukan demi keamanan masyarakat.

“Potensi terorisme mengganggu perayaan momen tertentu, seperti Natal dan Tahun Baru. Karena itu, pencegahan lebih baik dilakukan. Mudah-mudahan situasi tetap terjaga aman dan kondusif,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement