Senin 20 Dec 2021 13:29 WIB

Cara Desa Tlilir Membangun Kemandirian Menjadi Desa Wisata Kampung Mbako

Desa Tlilir ini memiliki potensi wisata dan ekonomi kreatif untuk diangkat.

Desa Tilir, miliki potensi wisata.
Foto:

Festival Tembakau Srintil

Kepala Desa Tlilir kembali menegaskan, semangat kebersamaan dan atau gotong royong menjadi modal besar untuk menggerakan sektor pariwisata dari sisi event guna mendatangkan wisatawan. Festival Tembakau Srintil adalah salah satu setrateginya.

Selain mengukuhkan untuk menjadi Kampung Mbako di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, pun berusaha menjawab ke para wisatawan bagaimana proses tembakau terjadi dari hulu ke hilirnya.

Ambar Setyawati, Inisiator Kampung Mbako menerangkan, Temanggung terkenal sebagai daerah penghasil tembakau. Namun, belum ada destinasi yang dapat dituju kemana wisatawan untuk mengetahui lebih jauh tentang tembakau, baik secara sejarah maupun museumnya.

Desa Tlilir, tambah Ambar, mempunyai potensi tersebut. Baik secara sejarah, maupun tradisinya. Sehingga ketika wisatawan ingin belajar dan mendapat literasi tentang tembakau mereka mengetahui kemana harus metujunya.

Yang perlu menjadi catatan adalah, bahwasannya Festival Tembakau Srintil yang berlangsung pada (15/12) ini dibangun dan diselenggarakan atas swadaya masyarakat. Dan, pada penyelenggaraan tahun depan akan ada lelang tembakau dan menghadirkan pemerhati tembakau dari Belanda, Australia dan Jepang.

“Ada semangat yang begitu kuat dan besar dari pimpinan desa hingga warganya untuk menjadikan Desa Tlilir ini sebagai Desa Wisata “Kampung Mbako”. Termasuk pembiayaan dalam Festival Tembakau Srintil yang perdana ini,” ucap Ambar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement