Sabtu 18 Dec 2021 23:00 WIB

Menko PMK Optimistis 6,6 Juta Anak Divaksinasi Covid-19 Hingga 2021

Anak-anak, merupakan bagian dari mata rantai penyebaran Covid-19.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy (ketiga kiri) bersama Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono (kedua kiri) meninjau vaksinasi Covid-19 di SDN 01 Depok, Depok, Jawa Barat. Kunjungan Menteri PMK tersebut dalam rangka melihat persiapan proses vaksinasi Covid-19 untuk usia 6-11 tahun (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy (ketiga kiri) bersama Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono (kedua kiri) meninjau vaksinasi Covid-19 di SDN 01 Depok, Depok, Jawa Barat. Kunjungan Menteri PMK tersebut dalam rangka melihat persiapan proses vaksinasi Covid-19 untuk usia 6-11 tahun (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi anak-anak usia 6 hingga 11 tahun penting dilakukan. Karena, vaksinasi anak merupakan langkah pemerintah dalam rangka melindungi anak dari Covid-19. Terutama ketika anak memulai pembelajaran tatap muka di sekolah.

"Dengan divaksinasinya anak, maka orang tua akan lebih confidence, jadi percaya diri untuk memastikan anaknya aman ketika memasuki pembelajaran tatap muka," ujar Muhadjir dikutip Sabtu (18/12). 

Baca Juga

Anak-anak, lanjut Muhadjir, merupakan bagian dari mata rantai penyebaran Covid-19. Menurutnya, anak-anak berpotensi menularkan virus kepada mereka yang lebih rentan tertular. "Angka fatalitas akibat Covid-19 terhadap anak memang rendah. Tetapi potensi penyebaran dari anak ini terutama kepada lansia karena mereka dekat dengan neneknya kakeknya dia punya potensi besar. Karena itu vaksinasi penting dilakukan" ujarnya.

Seperti diketahui, pemerintah menargetkan total 26,5 juta anak mendapatkan vaksinasi Covid-19. Pelaksanaan vaksinasi akan dilakukan bertahap. Tahap pertama akan dilaksanakan di provinsi dan kabupaten/kota dengan kriteria cakupan vaksinasi dosis 1 di atas 70 persen dan cakupan vaksinasi lansia di atas 60 persen.

Berdasarkan data, saat ini, sebanyak 8,8 juta jiwa dari 106 kabupaten/kota dari 11 provinsi yang sudah memenuhi kriteria tersebut. Ke-11 provinsi itu yakni Banten, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, dan Bali.

Sedangkan, untuk vaksin yang digunakan saat ini adalah jenis Sinovac dan sudah punya EUA dari BPOM. Total ada 6,4 juta dosis vaksin Sinovac yang akan digunakan hingga akhir Desember 2021. Pada 2022 direncanakan pengadaan baru untuk memenuhi kebutuhan 58,7 juta total dosis vaksin untuk 26,5 juta anak usia 6 hingga 11 tahun.

Menurut  Muhadjir, untuk memenuhi target vaksinasi 26,5 juta anak akan lebih mudah dan tidak akan memakan waktu yang lama. Hal itu lantaran pelaksanan vaksinasi berbasis sekolah, di mana sasarannya telah jelas keberadaannya. "Anak-anak pasti berada di sekolah. Tidak perlu dicari lagi tinggal vaksinatornya datang dengan perangkat yang lain semuanya akan mudah dilaksanakan," ungkapnya.

Bahkan, Muhadjir optimis pada akhir tahun 2021 ini 6,6 juta anak telah mendapatkan vaksin Covid-19 minimal dosis pertama. 

"Dengan target untuk akhir Desember ini nanti mencapai 6,6 juta saya kira nanti bisa dipenuhi. Karena vaksinnya sudah siap dan nanti kemudian akan dilanjutkan vaksinasi untuk anak 6 hingga 11 tahun pada 2022," ucapnya.

Muhadjir berpesan kepada orang tua agar tidak takut dan mendorong anak untuk ikut vaksinasi. Dia menjamin vaksin untuk anak aman. Menurutnya vaksinasi ini bertujuan untuk melindungi anak dan keluarga dari Covid-19.

"Kepada orang tua saya mohon anaknya dimotivasi dibesarkan hatinya dan diupayakan agar mendamping mereka saat divaksin. Kemudian kita telah pastikan vaksin untuk anak ini aman. Seandainya ada gejala ikutan maka tidak akan membahayakan anak," kata Muhadjir Effendy. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement