REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono, menilai jika usulan pembentukan panitia khusus (Pansus) sumur resapan dari fraksi PSI tidak diperlukan. Menurutnya, pembentukan pansus bisa dilakukan jika memang ada hal yang perlu diperdalam.
"Ngapain bikin pansus? kan sudah jelas bahwa manfaat dari sumur resapan itu tidak ada," kata Gembong saat dihubungi, Kamis (16/12).
Dia menilai, sumur resapan yang kini dicanangkan pemerintahan Gubernur DKI, Anies Baswedan, sudah dalam pembahasan. Sehingga, pembentukan panitia khusus sumur resapan dinilainya tidak perlu.
"Apa yang mesti dipansuskan? Kami fraksi PDIP melihat pansus sumur resapan tidak terlalu urgent untuk kita konsentrasi karena pada dasarnya bahwa program sumur resapan manfaatnya tidak maksimal," katanya.
Hal itu, dikatakan Gembong, karena pengerjaan sumur resapan dilakukan dengan asal-asalan dan tidak kentara manfaatnya. Terlebih, ketika anggaran untuk sumur resapan di DKI pada tahun depan disebutnya sudah tidak ada.
Sementara itu, pengamat Kebijakan dan Perencanaan Tata kota, Frans Ari Prasetyo, menyoroti saran PSI dalam pembentukan panitia khusus (Pansus) untuk sumur resapan. Menurut Frans, hal itu cenderung terlihat sangat politis karena mempermasalahkan sumur resapan yang tujuannya baik.
"Sumur resapan itu skenario baik untuk menyerap flow air yang tidak tertampung. Kalaupun ada kendala, saya pikir mungkin satu dari seribu saja, jadi kenapa harus cari yang bermasalahnya tanpa lihat banyak yang berhasil?," tanya Frans ketika dihubungi, Kamis (16/12).
Dia menambahkan, jika melakukan komparasi penerapan sumur resapan di banyak lokasi, hal itu cenderung berhasil menghilangkan banjir. Bahkan, di beberapa lokasi di kota besar, kata Frans, banjir bisa benar-benar menghilang dengan penerapan sumur resapan.
"Padahal (sumur resapan) ini hal bagus untuk memperbaiki hal seperti banjir, tapi malah ditarik politis," jelasnya.