REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, mengingatkan masyarakat harus terus mewaspadai penularan Covid-19, khususnya varian baru Omicron, saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Dicky mengatakan situasi bisa kembali memburuk jika masyarakat abaikan protokol kesehatan.
"Terutama terkait dengan apa yang dialami Eropa, Afrika, bahkan beberapa negara Asia, krisis belum selesai. Ini yang harus diwaspadai. Pandemi belum usai," kata Dicky, Rabu (15/12/2021).
Dia mengingatkan situasi bisa memburuk jika masyarakat mengabaikan protokol kesehatan. Belum dalam fase terkendali yang masuk kategori level satu atau dua Badan Kesehatan Dunia atau WHO. "Artinya masih rawan," ucapnya.
Dicky berpendapat, idealnya masyarakat tidak bepergian keluar kota saat periode libur Nataru, walaupun PPKM Level 3 batal diterapkan di seluruh Indonesia. Menurut dia, pengetatan dan pembatasan mobilitas diperlukan dalam upaya mitigasi.
"Pembatasan dalam artian bahwa kriteria orang bisa ada di satu wilayah di destinasi wisata itu memastikan bahwa itu tidak membawa virus atau kecil kemungkinannya, kriteria ini yang harus diperketat," ujarnya.
Kemudian, lanjut Dicky, masyarakat yang bepergian harus sudah divaksinasi dosis penuh. "Tidak ada kasus kontak, tidak bergejala, dan rapid tes antigennya juga negatif ketika dia menggunakan pesawat atau melakukan satu pertemuan atau perjalanan yang cukup jauh," katanya.