Jumat 17 Dec 2021 03:03 WIB

Bawang Putih dan Cabai, Mampukah Indonesia Setop Impor?

Konsumsi bawang putih tiap tahun 500 ribu ton, tapi produksinya hanya 20 ribu. 

Rep: Rizky Suryarandika/Dessy Suciati Saputri/dadang Kurniaessy Suciati Saputri/Dadang Kurnia/ Red: Agus Yulianto
Petugas memperlihatkan cabai saat operasi pasar cabai merah dan bawang putih di Toko Tani Indonesia Center (TTIC), Pasar Minggu, Jakarta.
Foto:

Lumbung pangan

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau lokasi lumbung pangan (food estate) di Desa Lamuk, Kecamatan Kalijajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Presiden pun menyempatkan untuk berdialog dengan sejumlah petani setempat.

Dalam dialog tersebut, para petani bersyukur atas keberadaan lumbung pangan yang memberikan banyak manfaat bagi petani. Mereka menyebut, lumbung pangan tersebut menciptakan kerja sama antara petani dan penyalur (offtaker) yang dapat menjamin kepastian harga cabai.

“Alhamdulillah sudah cukup bagus kalau untuk pemeliharaan, cuma di pascapanen kita kebingungan di harga. Dan sekarang dengan adanya food estate ini kami alhamdulillah sangat didukung, Pak, dibeli untuk harga sekarang di angka Rp15 ribu per kilonya,” ucap seorang petani kepada Presiden, dikutip dari siaran resmi Istana.

Petani tersebut juga mengatakan, keberadaan lumbung pangan meningkatkan hasil produksi panen cabai dan membuat harga pokok penjualan (HPP) dan harga jual cabai menjadi lebih seimbang.

"Kalau dulu per hektare kami hanya sekitar 6 sampai 7 ton, sekarang karena didampingi oleh program food estate ini bisa mencapai 8 ton per hektare-nya. Sementara penghitungannya kami dari biaya produksi sudah ringan, karena kegunaan kimia sudah dikurangi, kemudian tidak begitu besar artinya di angka yang cukup rendah untuk HPP-nya,” jelasnya.

Para petani pun menyampaikan terima kasih kepada para pihak yang telah berpartisipasi dalam pembuatan lumbung pangan di wilayah tersebut karena mendukung produktivitas petani, utamanya petani cabai.

"Adanya program food estate ini, sangat berterima kasih karena kami kegiatan setiap harinya tanam dan menanam terus, dan cabai khususnya di Desa Lamuk, Kabupaten Wonosobo ini selalu continue, selalu ada,” ucapnya.

 

Saat peninjauan, Presiden dan Ibu Negara didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement