REPUBLIKA.CO.ID, BATU -- Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) mendorong Kota Batu di Provinsi Jawa Timur untuk terus mampu berinovasi dalam upaya optimalisasi pendapatan asli daerah (PAD). Deputi Bidang Pelayanan Publik Kemenpan-RB, Diah Natalisa mengatakan, Kota Batu harus membantu peningkatan sektor pariwisata serta perekonomian nasional pada masa pandemi Covid-19.
"Inovasi menjadi salah satu langkah menyelamatkan sektor pariwisata nasional dan menggali potensi pendapatan daerah," kata Diah di Kota Batu, Rabu (15/12).
Diah menjelaskan, pemerintah pusat melalui Kemenpan-RB memberikan apresiasi atas sejumlah inovasi yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Batu, seperti menghadirkan Sistem Informasi Pariwisata Batu Pengembangan Ekonomi Kreatif (SIP BANGET). Menuru dia, inovasi yang muncul, khususnya dari Kota Batu, memiliki ciri khas tersendiri sesuai dengan permasalahan yang berkembang di wilayah.
Inovasi yang dilakukan oleh Pemkot Batu bisa dicontoh oleh wilayah lain yang ada di Indonesia. "Banyak muncul inovasi dan kreativitas dari masing-masing daerah, sesuai dengan ciri khas daerah masing-masing. Kami merasa ini adalah hal yang positif, yang bisa ditularkan ke daerah lain," ujar Diah.
Dia menjelaskan, lahirnya inovasi yang dicetuskan oleh pemerintah daerah (pemda), bisa sekaligus menjadi sebuah terobosan atau menjawab tantangan pelayanan publik yang saat ini terjadi. Diah berharap, Pemkot Batu bisa terus melahirkan sejumlah inovasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.
"Kota Batu bisa melakukan perubahan dengan tambahan inovasi melalui gagasan dan terobosan baruuntuk menjawab tantangan pelayanan publik," ujar Diah.
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko menambahkan, audiensi yang digelar dengan tim Kedeputian Pelayanan Publik Kemenpan-RB bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di lingkungan Pemkot Batu. Dewanti menjelaskan, SIP BANGET berhasil mendapatkan penghargaan sebagai TOP 99 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik tahun 2021 dari Kemenpan-RB.
"Inovasi ini diinisiasi Pemerintah Kota Batu melalui Dinas Pariwisata, karena melihat Kota Batu sebagai kota wisata yang memiliki potensi pertanian dan UMKM yang bisa terus dikembangkan," kata Dewanti.
Dia menambahkan sektor pariwisata Kota Batu, hingga saat ini masih erat dengan kawasan pertanian. Sehingga, pada setiap desa yang ada di wilayah Kota Batu, memiliki tempat wisata tematik yang disesuaikan dengan potensi masing-masing wilayah.
"Pariwisata di Kota Batu erat kaitannya dengan pertanian, bahkan di sini setiap desa memiliki tempat wisata tematik sesuai potensi yang ada di daerah masing-masing," kata Dewanti.