REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi mengatakan pada bulan Desember, pemerintah menargetkan cakupan 70 persen secara nasional. Saat ini 13 provinsi telah mencapai target.
Per Rabu (15/12) pukul 18.00 WIB, total vaksinasi dosis pertama sudah mencapai 148,6 juta dosis (71,38 persen dari sasaran) dan lebih dari 104,7 juta di antaranya (50,32%) sudah mendapatkan dosis kedua.
Sementara untuk vaksinasi lansia, kata Nadia, baru 9 provinsi yang telah mencapai lebih dari 60 persen dosis 1 vaksinasi pada lansia. Yakni DKI Jakarta, Bali, Yogyakarta, Kepulauan Riau, Jawa Tengah, Kepulauan Bangka Belitung, Banten, Jawa Barat, dan Sulawesi Utara.“Untuk vaksinasi dosis ketiga atau booster bagi nakes sudah diberikan sebanyak 86,05 persen,” kata Nadia dalam Siaran Pers Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) – KPCPEN, Rabu (15/12).
Terkait ketersediaan vaksin, Nadia menyampaikan bahwa saat ini Indonesia telah menerima lebih dari 415,3 juta dosis vaksin dalam bentuk jadi maupun dalam bentuk bulk. “Dengan terus berdatangannya vaksin, menjadi bukti keseriusan pemerintah untuk mengamankan stok vaksin guna kebutuhan program vaksinasi nasional,” tegas Nadia.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong mengatakan, dibutuhkan kerja sama dan peran serta semua elemen agar program vaksinasi nasional ini bisa semakin cepat dan luas. Dan yang terpenting adalah peran serta dan partisipasi masyarakat.
"Dalam upaya menangani pandemi, program vaksinasi jadi salah satu kunci utama. Yang untuk menyukseskannya dibutuhkan ketersediaan vaksin yang mencukupi kebutuhan masyarakat Indonesia," ujarnya.
Usman mengatakan, bagi Indonesia yang memiliki penduduk di atas 200 juta orang, maka dibutuhkan stok vaksin yang sangat banyak. Karenanya, berbagai upaya telah dan terus dilakukan pemerintah untuk mencukupi kebutuhan tersebut, baik melalui jalur bilateral maupun multilateral.
Saat ini, lanjutnya, pemerintah melakukan perluasan sasaran dengan mulai masuk pada sasaran penduduk anak-anak usia 6-11 tahun. Diharapkan, dengan segera, kekebalan kelompok . "Seiring dengan itu, pemerintah terus mengingatkan masyarakat agar tidak lengah untuk menjalankan protokol kesehatan," ujar Usman.