Kamis 16 Dec 2021 04:55 WIB

Balasan Wagub Riza Saat PSI Gulirkan Wacana Pembentukan Pansus Sumur Resapan

Fraksi PSI di DPRD DKI Jakarta menggulirkan wacana pembentukan pansus sumur resapan.

PSI menggulirkan wacana pembentukan pansus terkait sumur resapan. Foto: Pekerja menyelesaikan proyek galian sumur resapan di kawasan Jalan D.I Panjaitan, Jakarta Timur, Selasa (16/11). Pemprov DKI Jakarta menargetkan sumur resapan terbangun di 22.292 titik guna mengurangi daerah rawan banjir di Ibu Kota. Namun, sejauh ini Pemprov DKI baru membangun sumur resapan di 6.233 titik.
Foto: Republika/Thoudy Badai
PSI menggulirkan wacana pembentukan pansus terkait sumur resapan. Foto: Pekerja menyelesaikan proyek galian sumur resapan di kawasan Jalan D.I Panjaitan, Jakarta Timur, Selasa (16/11). Pemprov DKI Jakarta menargetkan sumur resapan terbangun di 22.292 titik guna mengurangi daerah rawan banjir di Ibu Kota. Namun, sejauh ini Pemprov DKI baru membangun sumur resapan di 6.233 titik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, sumur resapan tidak hanya diperlukan di daerah langganan banjir. Sumur resapan juga dinilai dibutuhkan di wilayah yang tidak rawan banjir.

"Bahkan di rumah-rumah juga ada kewajiban untuk membuat sumur resapan. Fungsinya memang untuk menampung air hujan lokal. Jadi, tidak hanya di daerah banjir sumur resapan dibutuhkan, tapi di daerah yang tidak banjir pun sumur resapan diperlukan untuk menampung air," tutur Riza di Jakarta, Rabu (15/12).

Baca Juga

Lebih lanjut, Riza menegaskan, hadirnya sumur resapan dapat mengurangi bahkan sampai menghilangkan genangan atau potensi banjir. Sebab, kata dia, salah satu fungsi dari infrastruktur tersebut adalah untuk menjadi penampung air.

"Faktanya di banyak tempat seperti Karanganyar, Fatmawati dan tempat lain tadinya ada genangan dan ada banjir, tapi tidak lagi," katanya.

Sebelumnya, Fraksi PSI DPRD Provinsi DKI Jakarta mengusulkan pembentukan panitia khusus (pansus) terkait program Pemprov DKI dalam membuat sumur resapan. PSI mengeklaim, banyak aduan masyarakat yang masuk terkait pembangunan sumu resapan yang dinilai bermasalah.

"Kami banyak menemukan dan menerima pengaduan tentang sumur resapan yang amburadul. Sumur Anies Baswedan ini ada yang merusak jalan, ada yang terbengkalai, hingga yang mengancam keselamatan pengguna jalan. Sumur Anies Rp4 00 miliar resahkan warga," kata Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI Justin Adrian.

Justin mengatakan, data pembangunan sumur resapan tidak terbuka dan Pemprov DKI Jakarta menurutnya menyembunyikan banyak masalah dalam pembangunan sumur resapan. "Kami terus meminta data pembangunan sumur resapan dibuka kepada publik karena tahun ini titiknya sangat banyak. Saat Pemprov tidak membuka data tersebut, kami jadi curiga ada yang ditutup-tutupi," tutur Justin.

Justin yakin pembentukan pansus dapat menyelesaikan berbagai permasalahan dalam pembangunan sumur resapan dan untuk memastikan program ini memberikan manfaat kepada warga Jakarta. "Langkah ini harus kami ambil karena Pemprov DKI kurang terbuka. Kami harap fraksi-fraksi lain juga dapat mendukung langkah ini, kami ingin pastikan warga Jakarta menerima manfaat dari Rp 411 miliar lebih," tutur Justin.

Akan tetapi, menurut Wagub Riza, persoalan sumur resapan tidak bisa dilihat kasus per kasus. Namun, harus secara umum karena menurutnya dengan kehadiran sumur resapan akan sangat membantu terhadap persoalan genangan banjir.

"Terkait masih ada yang belum sempurna pengerjaannya, tugas Dinas SDA (Sumber Daya Air) memastikan kontraktor yang diberi tugas melaksanakan sebaik-baiknya, kalau tidak, tentu akan ada sanksi," ucap Riza.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement