Rabu 15 Dec 2021 18:10 WIB

PSI: Sumur Resapan Anies Meresahkan

PSI terus melontarkan kritik terhadap pembuatan sumur resapan Pemprov DKI Jakarta

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan, Eva RiantiĀ / Red: Bayu Hermawan
Pekerja menyelesaikan proyek galian sumur resapan di kawasan Jalan D.I Panjaitan, Jakarta Timur, Selasa (16/11). Pemprov DKI Jakarta menargetkan sumur resapan terbangun di 22.292 titik guna mengurangi daerah rawan banjir di Ibu Kota. Namun, sejauh ini Pemprov DKI baru membangun sumur resapan di 6.233 titik. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pekerja menyelesaikan proyek galian sumur resapan di kawasan Jalan D.I Panjaitan, Jakarta Timur, Selasa (16/11). Pemprov DKI Jakarta menargetkan sumur resapan terbangun di 22.292 titik guna mengurangi daerah rawan banjir di Ibu Kota. Namun, sejauh ini Pemprov DKI baru membangun sumur resapan di 6.233 titik. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi D DPRD Provinsi DKI Jakarta dari Fraksi PSI, Justin Adrian, mengaku menerima banyak keluhan soal sumur resapan yang kini digencarkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan. Menurutnya, sumur resapan itu kerap menimbulkan kerusakan di badan jalan dan mengancam keselamatan pengguna jalan.

"Kami banyak menemukan dan menerima pengaduan tentang sumur resapan yang amburadul. Sumur resapan Anies Rp 400 miliar resahkan warga," kata Justin dalam keterangannya, Rabu (15/12).

Baca Juga

Oleh sebab itu, Fraksi PSI DPRD Provinsi DKI Jakarta, kata dia, mengusulkan secara terbuka pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Sumur Resapan. Justin mengatakan, data pembangunan sumur resapan tidak terbuka. 

"Kami terus meminta data pembangunan sumur resapan dibuka kepada publik karena tahun ini titiknya sangat banyak. Saat Pemprov tidak membuka data tersebut, kami jadi curiga ada yang ditutup-tutupi," tambah Justin.

Kritik PSI terkait pembuatan sumur resapan oleh Pemprov DKI Jakarta semakin kencang pascamobil milik Ketua Dewan Pimpinan Pusat PSI, Isyana Bagoes Oka, terperosok ke dalam lubang sumur resapan di kawasan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Rabu (8/12) lalu. Isyana menjelaskan kronologi kejadian yang terjadi pada Rabu (8/12) siang itu. 

"Saya tidak ikut saat kejadian. Mobil sedang digunakan driver saya yang hendak membeli makan siang. Menurutnya, setelah membeli makan siang, dia melintas dengan kecepatan rendah, tiba-tiba roda kanan belakang mobil 'kejeblos' proyek lubang peresapan air yang sudah selesai dikerjakan," katanya kepada wartawan, Kamis (9/12).

Menurut penuturannya, pada saat kejadian, tidak terdapat garis pembatas di tempat kejadian perkara (TKP). Sehingga pengguna jalan tidak menyadari bahwa sumur resapan di lokasi ternyata bisa amblas. 

"Saat itu juga belum ada garis batas di sekitar lokasi. Lalu driver saya meminta tolong beberapa orang sekitar untuk membantu mengangkat mobil," jelasnya. 

Isyana meminta pihak yang menjalankan pekerjaan sumur resapan tersebut dapat bertanggung jawab. Dia berharap kualitas dan keamanan pengguna jalan dapat lebih diperhatikan. 

"Ini bisa terjadi pada siapapun. Sebaiknya faktor kualitas dan keamanan diperhatikan betul dalam pengerjaan seperti ini. Jangan sampai ada korban dari pengendara yang melintas," tutupnya. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement