REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta dukungan tokoh masyarakat Aceh untuk mempercepat vaksinasi Covid-19 . Apalagi stok vaksin di Provinsi Aceh memadai dan dapat memenuhi kebutuhan untuk mendukung akselerasi program vaksinasi yang ditargetkan mencapai 70% akhir tahun ini.
“Mohon dukungan dari tokoh-tokoh masyarakat, baik tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda mendukung program ini,” kata Tito dalam keterangan resminya, Rabu (14/12).
Tito menjelaskan, penetapan target bukan sebatas pada angka atau kuantitas ketercapaian. Namun menurutnya sebagai ikhtiar dalam melindungi masyarakat agar segera terbentuk kekebalan kelompok.
Hal ini juga dilakukan untuk mendukung indikator pengendalian pandemi yang kian membaik. Seperti menurunnya positivity rate dan rendahnya fatality rate atau kematian yang disebabkan terinfeksi Covid-19.
“Ini penting untuk proteksi masyarakat kita, meskipun angka-angka rendah (angka kasus positif), tapi kita tidak boleh lengah,” ujarnya.
Menurutnya, dukungan tokoh masyarakat merupakan bagian penting untuk keberhasilan percepatan vaksinasi. Di samping itu, pemerintah daerah juga perlu melibatkan dan bekerja sama dengan stakeholder lain, agar cakupan vaksinasi kian meluas.
Apalagi, kata dia, stok ketersediaan vaksin di Provinsi Aceh juga terlaporkan aman dan siap digunakan. “Jadi ketersedian vaksin sendiri di Aceh sudah memadai. Kalau kurang, dari Kemenkes siap untuk menambah lagi. Yang penting bagaimana kita untuk mempercepat ini. Ini perlu kerja sama kolaboratif,” ujar dia.
Dia meminta semua pemda provinsi, kabupaten, dan kota bergerak. “Kemudian juga teman-teman dari Polri/TNI, Binda, Kejaksaan, siapapun juga, BUMN,” katanya.
Jaminan ketersedian stok vaksin juga turut diaminkan Pelaksana tugas (Plt) Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Prima Yosephine. Dia mengatakan ketersediaan vaksin di Provinsi Serambi Mekah itu terbilang aman dan siap digunakan.
“Untuk ketersedian vaksin saat ini, kita sangat cukup, jadi tinggal untuk bagaimana mengkoordinasikan di lapangan agar laju kita bisa tinggi. Kami akan dukung,” kata Prima.
Maka itu, dia meminta semua pemda bisa mengoptimalkan vaksin yang telah diterima. “Tidak usah ditahan-tahan, karena kami akan memenuhi untuk kebutuhan dosis berikutnya,” tutur Prima.
Berdasarkan catatan, secara keseluruhan Provinsi Aceh belum memenuhi target vaksinasi dosis pertama sebesar 70%. Meski Kota Banda Aceh telah melampaui target penyuntikan 70%.
Namun di kabupaten/kota lainnya tercatat memiliki cakupan vaksin di bawah 50%. Dengan ketersediaan vaksin yang memadai dan dukungan tokoh masyarakat, diharapkan target percepatan vaksinasi di Provinsi Aceh segera terpenuhi.ý